Prestasi Belajar



a.    
Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar berasal dari dua kata, yaitu prestasi dan belajar yang keduanya mempunyai arti masing-masing prestasi juga merupakan salah satu tujuan seseorang dalam belajar dan sekaligus sebagai motivator terhadap aktivitas anak didik. Prestasi belajar juga merupakan indicator untuk mengetahui pandai tidaknya seorang anak didik.
Menurut Tulus Tu’u (2004: 75-76) prestasi merupakan hasil yang dicapai seseorang ketika mengerjakan tugas atau kegiatan tertentu. Prestasi akademik adalah hasil belajar yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran di sekolah atau perguruan tinggi yang bersifat kognitif dan biasanya ditentukan melalui pengukuran dan penilaian. Sementara prestasi belajar adalah penggunaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.
Berdasarkan hal itu Tulus Tu’u merumuskan pengertian prestasi belajar sebagai berikut ;
1.        Prestasi belajar siswa adalah hasil belajar yang dicapai siswa ketika mengikuti dan mengerjakan tugas dan kegiatan pembelajaran di sekolah.
2.        Prestasi belajar siswa tersebut terutama dimulai aspek kognitifnya karena bersangkutan dengan kemampuan siswa dalam pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesa dan evaluasi.
3.        Prestasi belajar siswa dibuktikan dan ditujuakan melalui nilai atau angka dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru terhadap tiga siswa dan ulangan-ulangan atau ujian yang ditempuhnya.

Hasil evaluasi tersebut didokumentasikan dalam buku daftar nilai guru dan wali kelas serta arsip yang ada di bagian administrasi kurikulum sekolah. Selain itu, hasil evaluasi juga disampaikan kepada siswa dan orang tua melalui buku raport akhir semester atau kenaikan/kelulusan.
Prestasi siswa adalah nilai atau angka yang dicapai siswa dalam mengikuti proses kegiatan belajar mengajar di sekolah. Nilai tersebut diambil atau dilihat dari sisi kognitif, karena aspek ini sering dinilai oleh guru untuk melihat penugasan pengetahuan sebagai ukuran pencapaian hasil belajar siswa.
Prestasi menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah hasil yang telah dicapai yang dilakukan, dikerjakan dan sebagainya (1994: 768). Prestasi disini berarti hasil yang dicapai setelah dilakukan proses belajar.
Kata prestasi menurut Slameto (1998: 20), kata serapan dari Bahasa Belanda yaitu “prestatie” yang kemudian kata itu diubah ke dalam Bahasa Indonesia menjadi prestasi yang artinya adalah hasil usaha.
Hasil usaha adalah hasil akhir dari suatu kegiatan yang dilakukan seseorang untuk mencapai tujuan yang dikehendaki. Jadi, prestasi adalah hasil yang dicapai. Sedangkan belajar ialah suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interakasi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap.
Jika dibandingkan dengan belajar, maka prestasi belajar merupakan hasil akhir dari belajar, dari bentuk kognitif, afektif maupun psikomotorik yang dicapai oleh individu dalam mata pelajaran tertentu. Dalam Kamus Besar Bahasan Indonesia (1996: 787) menjelaskan bahwa prestasi belajar yaitu penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan oleh nilai tes angka nilai yang diberikan oleh guru.
Dengan kata lain, prestasi belajar merupakan hasil yang menunjukkan keberhasilan proses belajar mengajar seseorangSlameto (1994: 29) juga menjelaskan bahwa prestasi belajar merupakan salah satu keberhasilan atau kegagalan dalam belajar, sebagai hasil belajar yang diwujudkan dalam bentuk raport.
Sedangkan bagi pelajar, prestasi belajar menurut siswa dapat dicapai hasil melalui kegiatan-kegiatan sekolah. Tulus Tu’u (2004: 75) menyatakan bahwa prestasi belajar pada dasarnya mencerminkan sejauhmana tingkat keberhasilan yang dicapai siswa ketika mengikuti dana mengerjakan tugas dan kegiata pembelajaran di sekolah.
Hal di atas dapat dimengerti bahwa prestasi belajar dapat dijadikan patokan atau ukuran penguasaan dan penyerapan bahan pelajaran. Prestasi belajar ini dapat diukur dengan menggunakan suatu tes hasil belajar yang disebut achievement test. Menurut Nana S. Sukmadinata (1983: 213), menyatakan bahwa hasil belajar merupakan segala perilaku yang dimiliki oleh siswa sebagai akibat dari proses belajar merupakan konsep yang bersifat umum di dalamnya mencakup apa yang dimasksud dengan prestasi (achievement).

b.    Faktor yang Mempengaruhi prestasi siswa
Ada beberapa faktor penting dan mendasar yang itu memberi kontribusi bagi keberhasilan siswa mencapai hasil belajar yang baik. Faktor-faktor tersebut menurut Tulus Tu’u, (2004: 78-81) adalah sebagai berikut:
1)      Faktor kecerdasan dalam Macmillan dictionary, kata intelligence (kecerdasan) diberi arti sebagai Ability behavior with change in environment, Faculty of understanding and reasoning. Biasanya kecerdasan hanya dianggap sebagai kemampuan rasional matematis. Rumusan di atas menunjukkan kecerdasan menyangkut kemampuan yang luas, tidak hanya kemampuan rasional memahami, mengerti, memcahkan masalah. Tetapi, termasuk kemampuan mengatur belajar dari pengalamannya. Apabila kecerdasan dimengerti seperti itu, lalu dikaitkan dengan tujuh macam kecerdasan menurut Howard Gardner potensi kecerdasan yang dimiliki seorang siswa sangat menentukan keberhasilannya mencapai prestasi belajar, termasuk potensi lain sesuai macam-macam kecerdasan menonjol yang ada pada dirinya.
2)      Faktor bakat. Bakat adalah kemampuan yang ada pada seseorang yang dibawanya sejak lahir, yang diterima sebagai warisannya dari orang tua. Bagi seorang siswa bakat bias berilmu sosial, ada yang ilmu pasti. Karena itu, seorang siswa yang berbakat di bidang ilmu sosial akan sukar berprestasi tinggi di bidang ilmu pasti, dan sebaliknya.
Bakat-bakat yang dimiliki siswa tersebut apabila diberi kesempatan dikembangkan dalam pembelajaran, akan dapat mencapai prestasi yang tinggi. Sebaliknya, seorang siswa ketika akan memilih bidang pendidikannya, sebaliknya memperhatikan aspek bakat yang ada padanya. Untuk itu, sebaiknya bersama orang tuanya meminta jasa layanan, psikotes untuk melihat dan mengetahui bakatnya sesudah ada kejelasan baru menentukan pilihan.
3)      Faktor minat dan perhatian minat adalah kecenderungan yang besar terhadap sesuatu perhatian adalah melihat dan mendengar dengan baik dan teliti terhadap sesuatu.
Minat dan perhatian biasanya berkaitan erat. Apabila seorang siswa menaruh minat pada satu pelajaran tertentu, biasanya cenderung untuk memperhatikannya dengan baik.
Minat dan perhatian yang tinggi pada mata pelajaran akan member dampak yang baik bagi prestasi belajar siswa. Oleh karena itu, seorang siswa harus menaruh minat dan perhatian yang tinggi dalam proses pembelajaran di sekolah. Dengan minat dan perhatian yang tinggi, kita boleh yakin akan berhasil dalam pembelajaran.
4)      Faktor motif. Motif adalah dorongan yang membuat seseorang berbuat sesuatu. Motif selalu mendasari dan mempengaruhi setiap usaha serta kegiatan seseorang untuk mencapai tujuan yang diingikan. Dalam belajar, kalau siswa mempunyai motif yang baik dan kuat, hal itu akan memperbesar usaha dan kegiatannya mencapai prestasi yang tinggi. Siswa yang kehilangan motivasi dalam belajar akan member dampak yang kurang baik bagi prestasi belajarnya.
5)      Faktor cara belajar. Keberhasilan studi siswa dipengaruhi juga oleh cara belajar siswa. Cara belajar siswa yang efisien memungkinkan mencapai prestasi lebih tinggi dibandingkan dengan cara belajar yang tidak efisien.
Cara belajar yang efisien sebagai berikut:
a.       Berkonsentrasi ketika guru menerangkan
b.      Mempelajari kembali pelajaran yang telah yang telah diterima
c.       Membaca kembali materi yang telah disampaikan oleh guru
d.      Mengerjakan soal-soal
6)      Faktor lingkungan keluarga sebagian waktu seorang siswa berada di rumah. Orang tua, dan adik-kakak siswa adalah orang yang paling dekat dengan dirinya. Oleh karena itu, keluarga merupakan salah satu  potensi yang besar dan positif member pengaruh pada prestasi siswa. Maka orang tua sudah sepatutnya mendorong. Member semangat, membimbing dan member teladan yang baik kepada aaknya. Selain hal itu, perlu suasana hubungan dan komunikasi yang lancer antara orang tua dengan anak-anak serta keadaan keuangan keluarga yang tidak kekurangan, sehingga dapat memenuhi kebutuhan hidup dan kelengkapan belajar anak. Hal-hal tersebut ikut mempengaruhi prestasi belajar siswa.
7)      Faktor sekolah selain keluarga, sekolah adalah lingkungan kedua yang berperan besar member pengaruh pada prestasi belajar siswa. Oleh karena itu, sekolah merupakan lingkungan pendidikan yang sudah terstruktur memiliki system dan organisasi yang baik bagi penanaman nilai-nilai etik, moral, mental, spiritual, disiplin dan ilmu pengetahuan. Apalagi bila sekolah berhasil menciptakan suasana kondusif, saran penunjang cukup memadai siswa tertib disiplin. Maka, kondisi tersebut mendorong siswa saling berkompetisi dalam pembelajaran. Keadaan ini diharapkan membuat hasil belajar siswa akan lebih tinggi.
Jadi, keberhasilan siswa mencapai hasil belajar yang baik dipengaruhi oleh berbaga macam faktor. Faktor itu sendiri dari tingkat kecerdasan yang baik, pelajaran sesuai bakat yang demikian, ada minat dan perhatian yang tinggi dalam pembelajaran, motivasi yang baik dalam belajar, cara belajar yang baik dan strategi pembelajara variatif yang dikembangkan guru, suasana keluarga yang memberi dorongan anak untuk maju. Selain itu, lingkungan sekolah yang tertib, teratur, disiplin, yang kondusif bagi kegiatan kompetisi siswa dalam pembelajaran.

1 komentar:

Cara Merubah File PDF ke Word

5 Cara Praktis  Merubah File PDF ke Microsoft Word 1. Merubah PDF ke Word dengan Google Docs Google menyediakan layanan gratis seperti Docs ...