BELAJAR




BELAJAR
A.    Pengertian Belajar
Sepanjang sejarah perkembangannya, pengertian belajar yang diketengahkan beberapa pakar pendidikan dan psikologi ternyata sangat beragam. Keragaman ini disebabkan oleh perbedaan latar belakang dan pandangan para pakar tersebut, namun pada dasarnya sama.
Dalam prespektif keagamaan pun (dalam hal ini Islam), belajar merupakan kewajiban bagi setiap orang yang beriman agar memperoleh ilmu pengetahuan dalam rangka meningkatkan derajat kehidupan mereka. Hal ini dinyatakan dalam Al-Qur’an surat Al-Mujaadilah ayat 11 :
Artinya :
 "Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan ” (Hasbi Ash Shiddieqiy, 1999 : 910-911)

Sebagian orang beranggapan bahwa belajar adalah semata-mata mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk informasi/materi belajar. Menurut Nedi dalam seminar (2004 : 2) : “ Belajar adalah proses bagi siswa dalam membangun gagasan atau pemahaman, kegiatan pembelajaran hendaknya memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan hal itu”. Karena belajar adalah suatu proses, belajar bukan sekedar menghafal konsep yang sudah jadi, akan tetapi belajar haruslah mengalami sendiri. Mengingat belajar adalah proses bagi peserta didik dalam membangun gagasan atau pemahaman sendiri, maka kegiatan pembelajaran hendaknya memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan hal itu secara lancar dan termotivasi.
Menurut Slameto (2004 : 8) : “ Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan ”. Menurut Witherington (2005 : 155) : “ Belajar merupakan perubahan dalam kepribadian, yang dimanifestasikan sebagai pola-pola respons yang baru yang berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan dan kecakapan ”.  Sedangkan menurut Hilgard (2005 : 156) : “ Belajar adalah suatu proses dimana suatu perilaku muncul atau berubah karena adanya respons terhadap sesuatu situasi ”.
Menurut Skinner (2004 : 14),
Belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang langsung secara progressif. Belajar juga dipahami sebagai suatu perilaku, pada saat orang belajar, maka responsnya menjadi lebih baik. Sebaliknya bila ia tidak belajar, maka responsnya menurun.

Menurut Robert M. Gagne (2004 : 17),
Belajar merupakan kegiatan yang kompleks, dan hasil belajar berupa kapabilitas, timbulnya kapabilitas disebabkan : (1) stimulus yang berasal dari lingkungan, dan (2) proses kognitif yang dilakukan oleh pelajar.setelah belajar orang memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap, dan nilai.

Menurut Chaplin dalam dictionary of psychology (1999 : 60) membatasi belajar dengan dua cara yaitu:
Rumusan pertama berbunyi: “ ... acquisition of anyrelatively permanent change in behavior as a result of practice and experience”(Belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang relative menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman). Rumusan kedua berbunyi adalah process of acquiring responses as result of special practice (Belajar adalah proses memperoleh respon-respon sebagai akibat adanya latihan khusus).

Menurut Biggs dalam pendahuluan Teaching for learning : The View from Cognitive Psychology (1999 : 63) : “ Belajar dalam tiga macam rumusan, yaitu rumusan kuantitatif, rumusan institusional, dan rumusan kualitatif ”.
Secara kuantitatif (ditinjau dari sudut jumlah) belajar berarti kegiatan pengisian atau pengembangan kemampuan kognitif dengan fakta sebanyak-banyaknya. Jadi, belajar dalam hal ini dipandang dari sudut berapa banyak materi yang dikuasai siswa.
Secara institusional (tinjauan kelembagaan) belajar dipandang sebagai validasi (pengabsahan) terhadap penguasaan siswa atas materi-materi yang telah ia pelajari. Ukurannya ialah semakin baik mutu guru mengajar maka semakin baik pula mutu perolehan siswa yang kemudian dinyatakan dalam bentuk skor atau nilai.
Adapun belajar menurut tinjauan kualitatif (tinjauan mutu) ialah proses memperoleh arti-arti dan pemahaman-pemahaman serta cara-cara menafsirkan dunia di sekeliling siswa. Belajar dalam pengertian ini difokuskan pada pencapaian daya pikir da tindakan yang berkualitas untuk memecahkan masalah-masalah yang kini dan nanti dihadapi siswa.
Sedangkan menurut Cronbach  (2004 : 231) : “ Belajar yang sebaik-baiknya adalah dengan mengalami, dan dalam mengalami itu si pelajar menggunakan panca indranya ”.
Dari definisi yang dikemukakan di atas, maka penulis dapat menyimpulkan hal penting dari pengertian belajar, yaitu :
1.      Belajar merupakan suatu proses menuju perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan.
2.      Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan atau pengalaman dalam arti perubahan-perubahan yang disebabkan oleh pertumbuhan  atau  kematangan  tidak  dianggap sebagai hasil dari belajar seperti perubahan-perubahan yang terjadi pada diri seorang bayi.
3.      Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut berbagai aspek kepribadian, baik fisik atau psikis seperti : perubahan dalam pengertian, pemecahan suatu masalah/berpikir, keterampilan, kecakapan, kebiasaan, dan sikap.
4.      Belajar merupakan kegiatan yang kompleks dan hasil belajar berupa kapabilitas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cara Merubah File PDF ke Word

5 Cara Praktis  Merubah File PDF ke Microsoft Word 1. Merubah PDF ke Word dengan Google Docs Google menyediakan layanan gratis seperti Docs ...