Metode Demonstrasi



Metode Demonstrasi
1.      Pengertian Metode Pembelajaran
Metode adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Belajar bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan, sikap, kecakapan dan keterampilan cara-cara yang dipakai itu akan menjadi kebiasaan. Kebiasaan belajar juga akan mempengaruhi belajar itu sendiri.
Mengajar itu sendiri menurut Ign. S. Ulih, Bukit Karo Karo adalah menyajikan bhan pelajaran oleh orang kepada orang lain agar orang lain itu menerima, menguasai, dan mengembangkanya. (Slameto 2003:65).
Dengan demikian jelaslah bahwa metode mengajar itu mempengaruhi belajar. Metode mengajar guru yang kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula. Misalnya seorang guru yang kurang kesiapan atau kurang menguasai bahan pelajaran sehingga guru tersebut menyajikan tidak jelas atau sikap guru terhadap siswa atau terhadap mata pelajaran itu sendiri tidak baik. Selanjutnya siswa kurang senang terhadap pelajaran atau gurunya dan akibatnya siswa malas untuk belajar.

Slameto (2003: 20) mengajar adalah bimbingan kepada siswa dalam proses belajar. Definisi ini menunjukkan bahwa yang aktif adalah siswa yang mengalami proses belajar, sedangkan guru hanya membimbing, menunjukkan jalan dengan memperhitungkan kepribadian siswa. Kesempatan untuk berbuat dan aktif berpikir lebih banyak diberikan kepada siswa. Dalam belajar siswa menghendaki hasil belajar yang efektif bagi dirinya. Mengajar yang efektif adalah mengajar yang dapat membawa belajar siswa yang efektif pula. Belajar disini adalah suatu aktivitas mencari,menemukan dan melihat pokok masalah, sehingga siswa di tuntut untuk lebih aktif dalam mengembangkan pengatahuan, bakat dan minatnya.Guru tidak bisa mengajar dengan metode yang bervariasi sesuai materi pelajaran, akibatnya siswapun menjadi bosan, mengantuk, pasif dan hanya mencatat saja. Guru yang progresif berani mencoba metode-metode yang baru yang dapat membantu meningkatkan kegiatan belajar mengajar dan meningkatkan motivasi siswa untuk belajar. Agar siswa dapat belajar dengan baik, maka metode mengajar harus yang setepat, efisien dan efektif mungkin. 
Untuk melaksanakan mengajar yang efektif diperlukan syarat-syarat di antaranya sebagai berikut:
a.       Belajar secara aktif, baik mental maupun fisik.
b.      Cinta kepada yang di ajarkan.
c.       Variasi metode
d.      Motivasi
e.       Kurikulum yang baik dan seimbang.
f.       Dapat mempertimbangkan perbedaan individual.
g.      Adanya perancanaan sebelum mengajar.
h.      Pengajaran remedial.  (Slameto 2003 : 92-93)

Belajar yang efektif dapat membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan yang diharapkan sesuai dengan tujuan instruksional yang ingin di capai. Untuk meningkatkan cara belajar yang efektif perlu memprhatikan beberapa hal berikut :
a.       Kondisi Internal
Kondisi internal yaitu kondisi atau situasi yang ada di dalam diri siswa itu sendiri, misalnya kesehatannya, keamananya, ketentramanya dan sebagainya. Siswa belajar dengan baik apabila ketentuan – ketentuan internalnya dapat terpenuhi.
b.      Kondisi Eksternal
Kondisi eksternal yaitu kondisi yang ada di luar diri pribadi manusia, misalnya kebersihan rumah, penerangan serta keadaan lingkungan fisik yang lain.
c.       Strategi Belajar
Belajar yang efesien dapat tercapai apabila dapat menggunakan strategi belajar yang tepat. Strategi belajar di perlukan untuk dapat mencapai hasil yang semaksimal mungkin.
Metode Mengajar adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara yang dipergunakan oleh guru atau instruktur, agar kegiatan dapat tercapai sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Jika tidak ada rencana penggunaan metode yang tepat, maka tujuan tidak akan tercapai dengan efektif dan efisien.
Ada beberapa pengertian metode pembelajaran menurut para pakar pendidikan, diantara:
a.       Menurut Nana Sudjana (2000 : 76) ” Metode Mengajar adalah cara  yang dipergunakan oleh guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran. Oleh karena itu peranan metode mengajar sebagai alat untuk menciptakan proses mengajar dan belajar, dengan metode ini diharapkan tumbuh berbagai kegiatan belajar siswa sehubungan dengan kegiatan mengajar guru.Dengan kata lain terciptalah interaksi edukatif.
b.      Menurut Roestiya (2001 : 1) menyatakan ”Metode Pembelajaran adalah teknik penyajian yang dikuasai guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa baik didalam kelas maupun di luar kelas, kemudian baik secara individu atau secara kelompok, agar pelajaran itu dapat diserap, dipahami dan dimanfaatkan oleh siswa dengan baik.”
c.       Menurut Moh Uzer Usman (2001 : 120) mengatakan ”Metode pembelajaran merupakan sarana interaksi guru dan siswa dalam kegiatan belajar mengajar.”
d.      Menurut Muhibin (2002: 201) mengatakan ”Metode pembelajaran adalah cara yang berisi prosedur buku untuk melaksanakan kegiatan kependidikan, khususnya kegiatan penyajian materi pelajaran kepada siswa”. Sedangkan Karso (1993: 45) mengungkapkan bahwa ”Metode pembelajaran adalah cara mengajar yang dapat digunakan untuk semua bahan mata pelajaran.”
 Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan metode pembelajaran adalah sesuatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar atau teknik dalam mengajar dipergunakan oleh guru untuk menyampaikan bahan pelajaran kepada siswa, agar pelajaran tersebut dapat dipahami oleh siswa dengan baik. Dengan metode memungkinkan pembelajaran tumbuh, berbagai kegiatan belajar siswa dan kegiatan mengajar oleh guru, sehingga tercipta interaksi edukatif.
Dalam interaksi ini guru berperan sebagai penggerak atau pembimbing sedangkan siswa berperan sebagai penerima atua dibimbing. Namun akan terjadi interaksi yang edukatif antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa atau siswa dengan guru.
Begitupun dalam pembelajaran Biologi, guru perlu menggunakan metode yang tepat. Diantaranya dengan menggunakan demonstrasi, dengan penggunaan metode demonstrasi tersebut, diharapkan perhatian siswa akan lebih terfokus pada materi yang didemonstrasikan oleh guru, hal ini tentu berpengaruh positif pada hasil belajar siswa.
Dalam pelaksanaan mengajar ada beberapa metode yang mungkin untuk digunakan. ”Dan dalam memilih metode yang tepat, ada beberapa faktor yang harus diperhatikan diantaranya adalah anak didik, tujuan yang hendak dicapai, situasi, fasilitas, bahan pelajaran dan guru.” (Syaiful Bahri Djamarah, 2002: 93).
Disamping tujuan yang hendak dicapai, situasi, fasilitas dan bahan pelajaran, guru dituntut mampu memanfaatkan situasi dan kondisi. Artinya, walaupun memanfaatkan potensi anak didik dan memanfaatkan lingkungan yang ada.
Menentukan tingkat efektif suatu sistem pengajaran, digunakan tujuan pengajaran sebagai tolak ukur atau parameter. Penggunaan metode mengajar dikatakan efektif bila mampu menunjukkan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan (Udin S. Winataputra, 1994: 141).

Pengertian Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi ialah metode mengajar dengan menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana berjalannya atau bekerjanya suatu proses atau langkah-langkah kerja dari suatu alat atau instrumen tertentu kepada siswa. Untuk memperjelas pengertian tersebut dalam prakteknya dapat dilakukan oleh guru atau anak didik itu sendiri. Metode Demonstrasi cukup baik apabila digunakan dalam penyampaian bahan pelajaran sains. 
Di dalam kenyataan cara atau metode mengajar atau teknik penyajian yang digunakan guru untuk menyampaikan informasi atau massage lisan kepada siswa berbeda dengan cara yang ditempuh untuk memantapkan siswa dalam menguasai pengetahuan, keterampilan serta sikap. Metode yang digunakan untuk memotivasi siswa agar mampu menggunakan pengetahuannya untuk pemecahan suatu masalah yang dihadapi atau menjawab suatu pertanyaan akan berbeda dengan metode yang digunakan untuk tujuan agar siswa mampu berpikir dan mengemukakan pendapatnya sendiri di dalam menghadapi segala persoalan.
Sebab itu guru pandai memilih metode yang tepat dengan materi yang disajikan sehingga tujuan yang diinginkan akan tercapai, seperti pada pembelajaran perkembangbiakan generatif pada tumbuhan, lebih tepat penyampaiannya menggunakan metode demonstrasi, agar materi yang guru berikan akan berkesan lama atau terekam sempurna pada ingatan siswa.
Metode demonstrasi adalah penyajian bahan pelajaran oleh guru atau instruktur kepada siswa dengan menunjukkan model/benda asli, atau dengan menunjukkan urutan prosedur pembuatan sesuatu atau proses terjadinya sesuatu untuk mencapai tujuan pengajaran. (Slamet, 1991: 112).
Menurut J.J. Hasibuan (1993: 29) metode demonstrasi adalah bahwa seorang guru, atau seorang demonstrator (orang luar yang diminta), atau seorang siswa memperlihatkan kepada seluruh kelas suatu proses, misalnya bekerjanya alat pencuci otomatis, cara membuat kue dan sebagainya.
Sedangkan Syaiful Bahri Djamarah (2002: 102) mengatakan bahwa metode demonstrasi adalah cara penyajian bahan pelajaran dengan meragakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan, yang sering disertai penjelasan lisan.
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa dengan demonstrasi proses penerimaan siswa terhadap pelajaran akan lebih berkesan secara mendalam sehingga membentuk pengertian dengan baik dan sempurna. Juga siswa dapat mengamati dan memperhatikan pada apa yang diperlihatkan guru selama pelajaran berlangsung. Adapun penggunaan teknik demonstrasi mempunyai tujuan agar siswa mampu memahami tentang cara mengatur atau menyusun sesuatu.
Adapun kelebihan metode demonstrasi Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetya (1997: 62-63) adalah:
a.       Perhatian anak akan terpusat kepada apa yang didemonstrasikan dan memberikan kemungkinan berpikir lebih kritis.
b.      Memberi pengalaman praktis yang dapat membentuk perasaan dan kemauan anak.
c.       Akan mengurangi kesalahan dalam mengambil kesimpulan, karena anak mengamati langsung terhadap suatu proses.
d.      Dengan metode ini sekaligus masalah-masalah yang mungkin timbul dalam hati anak-anak dapat dijawab.
Menurut J.J. Hasibuan (1993: 30) kelebihan metode demonstrasi adalah:
a.       Perhatian siswa dapat dipusatkan kepada hal-hal yang dianggap penting oleh pengajar sehingga siswa dapat menangkap hal-hal yang penting. Perhatian siswa dapat lebih mudah dipusatkan kepada proses belajar dan tidak tertuju hal lain.
b.      Dapat mengurangi kesalahan-kesalahan bila dibandingkan dengan hanya membaca atau mendengar keterangan guru, sebab siswa memperoleh persepsi yang jelas dari hasil pengamatannya.
c.       Bila siswa turut aktif melakukan demonstrasi, maka siswa akan memperoleh pengalaman praktek untuk mengembangkan kecakapakan atau keterampilan.
d.      Beberapa masalah yang menimbulkan pertanyaan siswa akan dapat dijawab waktu mengamati demonstrasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cara Merubah File PDF ke Word

5 Cara Praktis  Merubah File PDF ke Microsoft Word 1. Merubah PDF ke Word dengan Google Docs Google menyediakan layanan gratis seperti Docs ...