Anak termasuk individu unik yang mempunyai eksistensi dan memiliki jiwa sendiri,serta mempunyai hak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai dengan iramanya masing-masing yang khas. Masa kehidupan anak sebagian berada dalam lingkungan keluarga. Karena itu, keluargalah yang paling menentukanterhadap masa depan anak,begitu pula corak anak dilihat dari perkembangan sosial, psikis, fisik dan relejiulitas juga ditentukan oleh keluarga.( Dalam Rifa Hidayah, 2009:15)
Rasulullah
saw bersabda:
مَا مِنْ مَوْلُوْدٍ اِلا يُوْلَدُ عَلىَ الْفِطْرَةِ
فَاَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ اَوْيُنَصِّرَانِهِ اَوْيُمَجِّسَانِهِ
“Tidaklah
seorang anak dilahirkan melainkan dalam keadaan fitrah,karna kedua orang
tuanyalah yang membuatnya yahudi,nasrani maupun majusi”.(H.R. Bukhori
Muslim dalam uhbiati, 2005:102).
Firman Allah
SWT:
“Hai orang-orang yang
beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka …. (Soenarjo
dkk,1971: 155).
1
|
Pola asuh yang baik dan Berpikir positif lingkungan
serta penerimaan masyarakat terhadap keberadaan anak akan menumbuhkan konsep
diri positif bagi anak dalam menilai diri sendiri. Anak menilai dirinya
berdasarkan apa yang dialami dan dapatkan dari lingkungan. Jika lingkungan
masyarakat memberikan Berpikir yang baik dan positif serta tidak memberikan
label atau cap yang negative pada anak, maka anak akan merasa dirinya cukup
berharga sehingga tumbuhlah konsep diri yang positif.( Rifa Hidayah, 2009:16)
Anak dilatih untuk Berpikir obyektif, dan menghargai
diri sendiri, dengan selalu berfikir positif untuk diri mereka sendiri, dengan
mencoba bergaul dengan teman yang lebih banyak. Artinya masyarakat pun harus
menerima dan memberi kesempatan pada anak bergaul dengan masyarakat secara luas
tanpa pilih kasih/meskipun bukan bergaul dengan golongannya.( Rifa Hidayah, 2009:16)
Anak adalah amanat
Allah karna itu sudah menjadi kewajiban bagi orang tua untuk mendidik anaknya
dengan sebaik-baiknya, bukan hanya materi dan belas kasihan saja yang dibutuhkan
anak, tatapi anak juga membutuhkan kasih sayang, pendidikan pola asuh layaknya
anak pada umumnya serta kebutuhan lainnya, seperti kebutuhan fisik, psikologis,
spiritual dan kebutuhan sosial anak.( Rifa Hidayah, 2009:82)
Berdasarkan Survai
yang saya lakukan di MTs NU Syeh Mengger Jati Desa Dukuh Kecamatan Kapetakan
Kabupaten cirebon siswa disini memiliki berbagai Berpikir, ada anak yang ketika
guru menerangkan didepan mereka cenderung diam, namun tidak tahu diiam karna ia
paham atau malah mereka tidak mengerti sama sekali apa yang telah disampaikan
oleh guru nya. Adapula ketika guru menerangkan anak cenderung selalu marasa
penasaran dan selalu mananyakan apa yang
belum mareka katahui, mereka kritis dalam menanyakan apa yang belum
dipahami.
Kritis dan tidaknya
anak ketika disekolah bukan hanya karna guru dan dari anak itu sendiri namun
juga karna dukungan dan motivasi keluarga dirumah. Orang tua adalah orang yang
paling berperan dalam pendidikan anaknya. Berpikir tegas wajib diterapkan orang
tua kepada anaknya agar sang anak merasa diperhatikan dan Berpikir tegas orang
tua dapat mempengaruhi prestasinya dan juga Berpikir kritis anak disekolah.
Anak yang cenderung
selalu diperhatikan orang tuanya terutama dalam hal
pendidikan, akan cenderung lebih aktif, kritis, lebih percaya diri dalam
belajar dan selalu semangat dalam belajar. Orang tua yang kurang memberikan
perhatian dalam pendidikan anaknya, adalah orang tua yang kurang peduli pada
pendidikan anaknya, yang akan berdampak pada prestasi anak di kelas, anak akan
cenderung kurang fokus dalam belajar, kurang aktif, tanggap, kurang kritis
dikelas dan tidak menunjukan bakat yang ia miliki.
Pola asuh orang tua sangat bergantung pada
keberhasilan dan Berpikir aktif anak disekolah, orang tua juga hendaknya
memberikan motivasi pada anak agar anak lebih percaya diri,dapat menghargai
diri sendiri, menimbulkan rasa percaya diri dan selalu berBerpikir posistif
dalam bertindak. Berpikir kritis anak juga bisa dilihat ketika didalam kelas
apakah anak itu aktif atau diam ketika guru menerangkan pelajaran.
Setiap anak wajib mendapatkan perhatian serta pola
asuh yang baik dari orang tuanya, anak akan merasa semangat dalam belajar
apabila orang tuanya selalu memberi semangat serta motivasi yang kuat. Anak
akan cenderung lebih lebih merasa bisa ketika orang tua selalu mendampingi
anaknya ketika sedang belajar,anak lebih merasa diperhatikan dan akan timbul
rasa sungguh-sungguh dalam belajar. Semua orang tua diharapkan mampu memotivasi
anak agar tumbuhlah Berpikir aktif anak dan Berpikir kritis dalam belajar.
Anak itu sangat bergantung pada pendidikan yang
telah diberikan oleh orang tuanya. Contoh saja orang yang memberikan pendidikan
pada anaknya,memberi motivasi serta semangat dalam pembelajaran anaknya maka
sang anak akan cenderung lebih siap menghadapi pelajaran di sekolah, lebih
aktif dan kritis dikelas.
Tapi bila pola asuh orang tua pada anaknya dengan
cara selalu memberiakan pola asuh yang keras dan tidak mendidik, akan berdampak
pada anak menjadi anak yang selalu melawan orang tuanya, yang tidak
mempedulikan omongan orang lain,dan kurang kritis dalam belajar serta kurang
menyimak apa yang telah di paparkan oleh gurunya. Ketika dewasa juga akan
berdampak pada psikologi anak,anak yang terbiasa hidup dengan kekerasan akan
lebih emosional, kurang bisa menahan amarahnya,dan akan berbuat kasar pada
siapa saja sesuai apa yang ia alami dari kecil. Sehingga hilang jiwa positive
dalam dirinya, dan kurang aktif serta kurang kritis dalam belajar.
Maka dari itu disinilah peran orang tua sangat
diperlukan untuk perkembangan anaknya. Pola asuh orang tua yang baik dan benar
akan berdampak pada berhasil dan tidaknya anak disekolah dan aktif serta kritis
tidaknya dikelas. Orang tua wajib memberikan pola asuh yang sebaik-baiknya pada
anak-anaknya agar tumbuh sesuai dengan harapan yang diinginkan.
Kebanyakan orang tua lebih mempercayakan pendidikan
anaknya kepada sang pendidik, orang tua kebanyakan santai dan tidak peduli
terhadap apa yang yang terjadi pada anaknya. Padahal guru itu hanya beberapa
jam bersama siswa sedang orang tua mempunyai waktu yang sangat banyak bersama
sang anak, maka harusnya orang tualah yang sangat berperan dalam Berpikir
kritis anak. Jadi yang perlu dibenahi disini adalah Berpikir orang tua yang
mempercayakan pendidikan anaknya seratus persen pada pendidik.
Orang tua itu adalah orang yang paling berpengaruh
terhadap apa yang akan terjadi pada anaknya. Jika orang tua malas mengajari
anaknya belajar dan sebagainya,anak juga akan merasa malas dalam belajar, anak
akan lebih suka bermain dan tidak memperdulikan prestasinya.
Jadi masalah terbesar dalam hal ini adalah bagaimana
pola asuh orang tua terhadap anaknya agar menjadikan anaknya menjadi pribadi
yang bertanggung jawab dalam segala hal, akan membuat anaknya lebih semangat
dalam belajar dan lebih aktif serta kritis dalam belajar. Orang tua dalam hal
ini harus ada dalm barisan paling depan dalam memberikan motivasi serta
semangat pada anak agar anak menjadi anak yang berprestasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar