“Banyak model yang dapat
diterapkan dalam mempelajari fisika, diantaranya dengan praktek, media TI,
fenomena alam, gambar/charta dan lain-lain yang dapat digunakan untuk
meningkatkan prestasi siswa
Apa yang menyebabkan sulitnya
belajar fisika? Siapa yang kesulitan? Kapan menghadapai kesulitan itu? Dimana
letak kesulitan? Bagaimana mengatasi kesulitan tersebut?
Pada tahun ini pelajaran fisika
akan masuk kedalam mata ujian yang di UN-kan oleh depdiknas. Mata pelajaran
yang paling tidak disukai oleh sebagian besar siswa ini harus menghadapi
tantangan besar untuk diketahui tingkat pencapaian yang dimiliki oleh siswa.
Dari hasil wawancara dengan berbagai siswa di setiap tingkat sekolah, akan
didapatkan bahwa kesulitan siswa terletak pada banyaknya rumus yang harus
dihafal. Tetapi ada juga yang sulit dalam pemahaman materi dan soal, sehingga
jika soal diubah dalam bentuk lain maka siswa tidak akan mampu mengerjakannya.
Untuk itu guru harus menggunakan berbagai media yang ada sehingga siswa dapat
memahami fisika dengan baik.
Oleh karena itu jauh-jauh hari
sebelum siswa kita menghadapi “perang”, kita harus mempersiapkan pembelajaran
yang baik untuk siswa di sekolah masing-masing. Ada pepatah dari seorang ahli
“jika saya ingin menggunakan pedang dalam perang maka 80 �aya mengasah pedang dan 20 �enggunakannya”. Dari sini
jelas bahwa kesiapan siswa dalam ujian dipengaruhi oleh persiapan yang matang
sebelum kita melaksanakan ujian nasional, khususnya persiapan dalam pembelajarannya.
Cara yang dikembangkan oleh pendidik yang dalam hal ini adalah guru mungkin dapat digunakan dalam pembelajaran fisika yang baik dan menarik minat siswa adalah sebagai berikut.
Cara yang dikembangkan oleh pendidik yang dalam hal ini adalah guru mungkin dapat digunakan dalam pembelajaran fisika yang baik dan menarik minat siswa adalah sebagai berikut.
1.
Dengan menghubungkan
fenomena alam
Cara ini dikembangkan dengan cara menghubungkan materi pelajaran dengan
peristiwa yang terjadi sehari-hari. Sebagai contoh dalam menerangkan energi
gelombang kepada siswa kita dapat menjelaskan bahwa bangunan yang terkena
tsunami dapat roboh. Dalam menerangkan perpindahan kalor dapat dijelaskan
dengan air yang tetap panas jika dimasukkan dalam termos. Dalam menerangkan
angin darat dan angin laut dengan melihat kapan nelayan mulai melaut dan kapan
kembali ke pantai.
Contoh-contoh diatas adalah sebagian kecil dari fenomena alam yang ada di
sekitar lingkungan siswa yang berhubungan dengan materi fisika, dan masih
banyak lagi fenomena alam lain. Karena fisika adalah ilmu yang berasal dari
fenomena alam di sekitar kita, sehingga siswa dapat memikirkannya secara nyata
dan tidak abstrak serta hanya tertuju pada rumusan saja. Jadi dapat memadukan
antara fenomena dengan konsep fisika secara tepat.
2.
Dengan menggunakan gambar
Cara dapat dikembangkan dengan cara mencari gambar yang ada di berbagai
media dan lingkungan sekitar. Sebagai contoh dalam menerangkan gaya gesekan
kita dapat mencari gambar macam-macam ban dari pirelli, michellin, bridgestone
sampai swallow, GT radial, IRC dan lain-lain di internet, gambar yang
didapatkan di internet atau berbagai media ditampilkan ke siswa, sehingga kita
dapat menjelaskan kepada siswa tentang lukisan/guratan yang ada pada ban,
teruma guratan yang ban racing dengan yang biasa. Atau menanyakan kepada siswa
tentang perbedaan penggunaan ban di balapan F1 pada cuaca panas dengan hujan .
Selain itu dalam menjelaskan prinsip Bernoulli pada fluida bergerak, kita
dapat mencari gambar macam-macam mobil di internet seperti ferrari. BMW,
Mercedes sampai toyota, daihatsu, suzuki, honda dan lain-lain. Gambar
ditampilkan kesiswa dan menjelaskan mobil mana yang larinya lebih cepat dan
mobil mana yang harganya lebih mahal.
Cara ini dikembangkan oleh Bpk. Masno Ginting ketua HFI (Himpunan Fisika
Indonesia) yang sengaja mengambil gambar yang ada di sekitar beliau dan
ditampilkan kepada siswa, serta disertai pertanyaan-pertanyaan yang membuat
siswa berfikir tentang gambar yang ditampilkan dan menggabungkannya dengan
materi yang ada. Jadi dengan gambar tersebut diharapakan siswa mengetahui
secara detail pemanfaatan teori fisika yang banyak diterapkan untuk kemajuan
teknologi.
3.
Dengan memakai software
Pada jaman
sekarang ini fasilitas teknologi informasi semakin pesat sehingga penggunaan
berbagai instrumen TI tersebut dapat diterapkan dalam pembelajaran fisika,
software atau model pembelajaran yang dikembangkan dengan program animasi
interaktif yang divisualkan kepada siswa maka siswa dapat memahami konsep yang
dipelajari secara nyata.
Model pembelajaran yang dikembangkan dengan program flash dapat dicari
dan di download dari berbagai situs di internet. Seperti e-dukasi.net,
duniaguru.com, dan berbagai ikon untuk pdf. Di situs tersebut akan mempermudah
guru dalam penyampaian materi pelajaran kepada siswa sehingga siswa dapat
mengamati proses fisika secara faktual, karena selama ini siswa menganggap
konsep fisika adalah khayal, dan ini yang membuat siswa sangat sulit menerima
materi.
Penggunaan software yang juga menggunakan program flash adalah software
pesona fisika. Software ini telah digunakan oleh banyak sekolah baik di luar
maupun dalam negeri sendiri. Program ini juga menampilkan materi fisika yang
ada untuk dihubungkan dengan animasi yang visual, audiovisual dan psikomotor.
Terlibatnya AVP dalam pembelajaran akan membuat siswa tidak jenuh, malas, dan
hal negatif lain. Sifat negatif ini akan berubah menjadi hal ang positif
sehingga minat siswa untuk belajar semakin meningkat.
Tetapi walaupun penggunaan sofware ini bisa “berjalan sendiri” peran guru sebagai motivator dan stabilisator di kelas harus dijalankan dengan baik. Yaitu dengan cara memberikan penjelasan materi atau pokok bahasan yang tidak dapat diterima secara langsung oleh siswa.
Tetapi walaupun penggunaan sofware ini bisa “berjalan sendiri” peran guru sebagai motivator dan stabilisator di kelas harus dijalankan dengan baik. Yaitu dengan cara memberikan penjelasan materi atau pokok bahasan yang tidak dapat diterima secara langsung oleh siswa.
4.
Dengan percobaan
Model pembelajaran dengan percobaan dapat dikembangkan dengan
alat-alat yang tersedia di laboratorium sekolah. Sekolah yang besar akan
mempunyai fasilitas laboratorium yang lengkap sedangkan sekolah yang kecil maka
fasilitas alat lab akan sedikit. Jadi cara ini akan sukses di sekolah besar dan
akan menjadi basi jika di sekolah kecil.
Kalau kita terpaku pada alat lab yang sebenarnya maka
pembelajaran yang berbasis praktek tidak pernah akan terlaksana. Kita dapat
menyusun dan merancang alat-alat praktikum sendiri. Dengan cara mencari benda
benda di sekitar kita yang masih berhubungan dengan materi fisika secara luas.
Kemudian alat yang dibuat ditampilkan kepada siswa dan dianalisi proses fisika
apa yang terjadi.
Seperti yang dikembangkan oleh Bpk. Chandra dari SMA N 10
Malang, yang berhasil membuat alat-alat peraga fisika dari bahan-bahan bekas
yang didapat dari penjual barang bekas dan dirangkai menjadi suatu alat peraga
fisika sederhana yang tentunya materi fisika terutama konsep fisika masuk dalam
alat peraga tersebut.
Tentunya model pembelajaran diatas hanya sebagian kecil dari
cara belajar yang mebuat siswa untuk menyenangi pembelajaran fisika . Selain
itu kalau kita tidak mencoba model tersebut maka kita akan merasa kalah dengan
siswa yang semakin hari membutuhkan refresing materi sehingga mampu menangkap
apa yang disampaikan oleh semua guru mata pelajaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar