Kedisiplinan Belajar Siswa



Disiplin adalah kesadaran diri yang muncul dari dalam batin seseorang untuk mentaati peraturan-peraturan nilai dan hukum yang berlaku dalam satu lingkungan tertentu. Kesadaran itu antara lain jika dirinya berdisiplin dengan baik maka akan berdampak baik pula bagi keberhasilan dirinya.
Menurut pendapat Thomas Gordon (1991: 3) disiplin sebagai kata benda yaitu disiplin, biasanya dipahami sebagai perilaku dan tata tertib yang sesuai dengan peraturan dan ketetapan atau perilaku yang diperoleh dari pelatihan seperti, misalnya “disiplin dalam kelas” atau sebuah disiplin antara lain: pada ekstrim yang satu, disiplin berarti memaksa orang utnuk patuh.
Tulus Tu’u (2004: 30) menjelaskan pengertian disiplin dalam beberapa istilah, yaitu: istilah disiplin berasal dari bahasa Latin “diciplina” yang menunjuk kepada kegiatan belajar dan mengajar. Istilah dalam bahasa inggris “diciple” yaitu mengikuti orang lain utnuk belajar di bawah pengawas dan seorang pemimpin. dan Tulus Tu’u juga (2004: 30-31) menjelaskan pengertian  disiplin dalam istilah bahasa Inggris lainnya, yaitu disiplin yang berarti tertib, taat atau mengendalikan tingkah laku, penguasaan diri, kendali diri latihan membentuk, meluruskan atau menyempurnakan sesuatu sebagai kemampuan mental atau karakter moral. Atau disiplin dapat diartikan juga kumpulan atau sistem peraturan-peraturan yang berlaku disuatu lingkungan tertentu..
Kata disiplin berarti ketaatan, metode pengajaran mata pelajaran dan perlakuan bagi seorang murid atau pelajar. Dalam bahasa Indonesia istilah disiplin sering terkait dengan istilah tata tertib dan ketertiban. Istilah ketertiban mempunyai arti kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan atau tata tertib yang berlaku karena didorong atau disebabkan oleh sesuatu yang datang  dari luar dirinya. Menurut Ramon Lewis (2004:57) ada tiga hal mengenai disiplin yaitu disiplin sebagai latihan, disiplin sebagai hukuman, dan disiplin sebagai alat pendidikan.
1.      Disiplin sebagai latihan untuk menuruti kemauan seseorang jika dikatakan “melatih untuk menurut” berarti jika seseorang member perintah, orang lain akan menuruti perintah itu.
2.      Disiplin sebagai hukuman, bila seseorang berbuat salah, harus dihukum. Hukuman itu sebagai upaya mengeluarkan yang jelek dari dalam diri orang itu sehingga menjadi baik.
3.      Disiplin sebagai alat untuk mendidik; seorang anak memiliki potensi untuk berkembang melalui interaksi dengan lingkungan untuk mencapi tujuan realisasi dirinya. Dalam interaksi tersebut anak belajar tentang nilai-nilai sesuatu.

Proses belajar dengan lingkungan yang di dalamnya terdapat nilai-nilai tertentu telah membawa pengaruh dan perubahan perilakunya. Perilaku ini berubah tertuju pada arah yang sudah ditentukan oleh nilai-nilai yang dipelajari. Jadi, fungsi belajar adalah mempengaruhi dan mengubah perilaku seorang anak.
Disiplin juga menjadi sarana pendidikan dalam mendidik siswa dan disiplin berperan untuk mempengaruhi, dan mengendalikan, mengubah dan membina perilaku tertentu sesuai dengan nilai-nilai yang ditanamkan dan diajarkan. Karena itu perubahan perilaku seseorang termasuk pada prestasinya merupakan hasil dari suatu proses pendidikan dalam pembelajaran yang sudah terencena, biasanya seorang yang disiplin selalu menarik untuk mempelajari banyak hal.
Dalam pendidikan, kita menyadari bahwa sekolah masih perlu meningkatkan kedisiplinannya, terutama sekolah swasta yang dana operasionalnya bergantung pada peran serta orang tua dan dari donator lainnya. Apabila kedisiplinan belajar siswa rendah orang tua cenderung tidak mengirimkan anak-anaknya kesekolah yang tidak mempunyai kedisiplinan yang baik, kebanyakan orang tua mengirimkan anak-anaknya kesekolah yang mempunyai kedisiplinan yang baik, diharapkan dengan disiplin yang baik akan berdampak  baik pula bagi perubahan perilaku dan prestasi siswa.
Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang sangat penting untuk dan sekolah dan guru-guru perlu menetapkan disiplin kedalam prioritas rogram pendidikan disekolahnya. Dengan demikian, para siswa akan terbawa arus disiplin sekolah yang baik yang akan melahirkan siswa-siswa yang berperilaku positif serta berprestasi baik pula.
Dalam membina disiplin siswa, guru harus mempertimbangkan berbagai situasi dan memahami berbagai faktor sebagaimana yang dikemukakan oleh Thomas Gordon (1991: 114) sebagai berikut;
1.        Faktor psikologis, gangguan psikis dapat mempengaruhi sikap anak, presepsi anak, ketenangan anak yang dapat mengganggu terciptanya suasana berdisiplin di sekolah.
2.        Faktor perorangan, beberapa sikap seperti acuh tak acuh, mempentingkan diri sendiri meniru kelakuan tidak baik ataupun terlalu mengucilkan diri sendiri sikap tersebut kesemuanya jika dibiarkan akan mengganggu disiplin kelas dan produktivita kelas.
3.        Faktor sosial, dalam kehidupan berkelompok akan timbul pengaruh sosial dan sikap seseorang, walau usaha itu kadang mengalami kesulitan, individu tetap berusaha mengikuti pengaruh-pengaruh sosial seperti ingin terpandang, diterima dalam kelompok ingin bertindak, diakui oleh orang lain dan memperoleh kasih saying dan lain sebagainya.
4.        Faktor lingkungan, kesibukan di dalam kelas dan di luar kelas dipengaruhi oleh keadaan sekitarnya. Dalam sekolah ruangan-ruangan belajar yang menarik, cukup udara segar akan mempengaruhi kegairahan dalam belajar.
Lamanya kesibukan keadaan guru dan sisa, kesiapan siswa dalam menghadapi kelas dan mengkuti pelajaran kegembiraan dan semangat guru berpengaruh besar terhadap kedisiplinan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.
Menurut Tulus Tu’u (2004: 55) ada beberapa faktor tentang kedisiplinan belajar siswa diantaranya: tidak gaduh pada saat KBM berlangsung, bolos, mengerjakan tugas dari guru, tidak mengganggu kelas yang sedang belajar, tidak mencontek pada saat diadakan ulangan harian, memperhatikan pelajaran yang sedang dijelaskan oleh guru, tidak berbicara dengan teman disebelahnya saat pelajaran berlangsung.
1.      Tidak gaduh
Dalam mengikuti Proses kegiatan Belajar Mengajar suasana yang kondusif sangat diperlukan dan merupakan hal yang penting. karena dengan mengikuti PBM secara maksimal siswa dapat menyerap materi yang diberikan oleh guru secara maksimal juga.
2.      Mengerjakan tugas dari guru
Setiap siswa pasti akan dituntut untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Dalam hal ini siswa berantanggung jawab untuk melaksanakannya dengan baik dan tepat waktu. Dalam kegiatan PBM mengerjakan tugas dari guru merupakan salah satu cara untuk melatih sikap disiplin siswa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cara Merubah File PDF ke Word

5 Cara Praktis  Merubah File PDF ke Microsoft Word 1. Merubah PDF ke Word dengan Google Docs Google menyediakan layanan gratis seperti Docs ...