Metode Inkuiri




Pengertian Metode Inkuiri

Inkuiri yang dalam bahasa Inggris inquiry, berarti pertanyaan, atau pemeriksaan, penyelidikan. Strategi inkuiri berarti suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. Sasaran utama kegiatan mengajar pada strategi ini ialah:
- Keterlibatan siswa secara maksimal dalam proses kegiatan belajar. Kegiatan belajar di sini adalah kegiatan mental intelektual dan sosial emosional.
- Keterarahan kegiatan secara logis dan sistematis pada tujuan pengajaran.
- Mengembangkan sikap percaya pada diri sendiri (self- belief) pada diri siswa tentang apa yang ditemukan dalam proses inkuiri.
Untuk menyusun strategi yang terarah pada sasaran ter- sebut perlu diperhatikan kondisi-kondisi yang memungkinkan siswa dapat berinkuiri secara maksimal. Joyce mengemukakan kondisi-kondisi umum yang merupakan syarat bagi timbulnya kegiatan inkuiri bagi siswa. Kondisi tersebut ialah:
a. Aspek sosial di dalam kelas dan suasana terbuka yang mengundang siswa berdiskusi. Hal ini menuntut adanya suasana bebas (permisif) di dalam kelas, di mana setiap siswa tidak merasakan adanya tekanan atau hambatan untuk mengemukakan pendapatnya. Adanya rasa takut, atau rasa rendah din, atau rasa malu dan sebagainya, baik terhadap teman, siswa, maupun terhadap guru adalah faktor- faktor yang menghambat terciptanya suasana bebas di kelas. Kebebasan berbicara dan penghargaan terhadap pendapat yang berbeda sekalipun pendapat itu tidak relevan, perlu selalu dipelihara dalam batas-batas disiplin yang ada.
b. Inkuiri berfokus pada hipotesis. Siswa perlu menyadari bahwa pada dasarnya semua pengetahuan bersifat tentatif. Tidak ada kebenaran yang bersifat mutlak. Kebenarannya selalu bersifat sementara. Sikap terhadap pengetahuan yang demikian perlu dikembangkan. Dengan demikian, maka penyelesaian hipotesis merupakan fokus strategi inkuiri. Apabila pengetahuan dipandang sebagai hipotesis, maka kegiatan belajar berkisar sekitar pengujian hipotesis dengan pengajuan berbagai informasi yang relevan. Sehubungan adanya berbagai sudut pandang yang berbeda di antara siswa, maka sedapat mungkin dimungkinkan adanya variasi penyelesaian masalah sehingga inkuiri bersifat open ended.
Metode Inkuiri bersifat open ended jika ada berbagai kesimpulan yang berbeda dari siswa masing-masing dengan argumen yang benar. Di samping inkuiri terbuka dikenal pula inkuiri tertutup, yaitu jika hanya ada satu-satunya kesimpulan yang benar sebagai basil proses inkuiri.
c. Penggunaan fakta sebagai evidensi. Di dalam kelas dibicarakan validitas dan reliabilitas tentang fakta sebagaimana dituntut dalam pengujian hipotesis pada umumnya.
Untuk menciptakan kondisi seperti itu, maka peranan guru sangat menentukan. Guru tidak lagi berperan sebagai pemberi informasi dan siswa sebagai penerima informasi, sekalipun hal itu sangat diperlukan. Peranan utama guru dalam menciptakan kondisi inkuiri adalah sebagai berikut.
1. Motivator, yang memberi rangsangan supaya siswa aktif dan gairah berpikir.
2. Fasilitator, yang menunjukkan jalan keluar jika ada hambatan dalam proses berpikir siswa.
3. Penanya, untuk menyadarkan siswa dari kekeliruan yang mereka perbuat dan memberi keyakinan pada diri sendiri.
4. Administrator, yang bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan di dalam kelas.
Metode inkuiri dan discovery pada dasarnya dua metode pembelajaran yang saling berkaitan satu dengan yang lain.Inkuiri artinya penyelidikan,sedangkan discovery adalah penemuan.Dengan melalui penyelidikan siswa akhirnya dapat memperoleh suatu penemuan.
Metode ini berkembang dari ide John Dewey, yang terkenal dengan"Problem Solving Metode" atau metode pemecahan masalah.

1. Cara pelaksanaan metode inkuiri dan discovery
Pelaksanaan metode inkuiri dan discovery mempunyai tiga macam cara yaitu:
a. inkuiri terpimpin
pada inkuiri terpimpin pelaksanaan penyelidikan dilakukan oleh siswa berdasarkan petunjuk guru.
Petunjuk diberikan pada siswa berupa pertanyaan pembimbing.Pelaksanaan pembelajaran dimulai dari pertanyaan yaitu inti, misalnya Mengapa air yang mendidih mengeluarkan gelembung udara ?
Dari jawaban yang dikemukakan siswa , guru mengajukan berbagai pertanyaan pelacak, dengan tujuan mengarahkan siswa ke suatu titik kesimpulan yang diharapkan. Selanjutnya siswa melakukan percobaan-percobaan untuk membuktikan pendapat yang dikemukakan proses inkuiri dan discovery.

b. inkuiri bebas
dalam hal ini siswa melakukan penelitian bebas sebagaimana seorang scientis, masalah dirumuskan sendiri,penyelidikan dilakukan sendiri dan kesimpulan konsep disimpulkan sendiri.

c. Inkuiri bebas yang dimodifikasi
Berdasarkan masalah yang diajukan guru, dengan konsep atau teori yang sudah dipahami, siswa melakukan penyelidikan untuk membuktikan kebenarannya.

2. Langkah -langka melaksanakan metode inkuiri dan discovery

a. Identifikasi kebutuhan siswa
b. Seleksi pendahuluan terhadap prinsip-prinsip pengertian,konsep dan generalisasi uyang akan dipelajari.
c. Seleksi materi pembelajaran dan problema atau tugas-tugas.
d. Membantu memperjelas, tugas problema yang akan dipelajari perasaan masing-masing siswa.
e. Mempersiapkan setting kelas dan alat-alat yang diperlukan.
f. Mengenal pemahaman siswa ,terhadap masalah yang akan dipecahkan dan tugas tugas siswa.
g. Memberi kesempatan kepasa siswa untuk melaksanakan perencanaan.
h. Membantu siswa dengan informasi / data yang diperlukan.
i. Merangsang terjadinya interaksi anar siswa.
j. Membantu siswa merumuskan prinsip-prinsip dan generalisasi atas hasil penemuan.
Pelaksanaannya dapat dilakukan perseorangan maupun kelompok, tempat pelaksanaannya bisa di dalam maupun di luar kelas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cara Merubah File PDF ke Word

5 Cara Praktis  Merubah File PDF ke Microsoft Word 1. Merubah PDF ke Word dengan Google Docs Google menyediakan layanan gratis seperti Docs ...