Sikap Siswa


Pengertian sikap
Sumber di www. wikipedia.org menjelaskan sikap adalah perasaan seseorang tentang obyek, aktivitas, peristiwa dan orang lain. Perasaan ini menjadi konsep yang merepresentasikan suka atau tidak sukanya (positif, negatif, atau netral) seseorang pada sesuatu. Seseorang pun dapat menjadi ambivalen terhadap suatu target, yang berarti ia terus mengalami bias positif dan negatif terhadap sikap tertentu.
Sikap muncul dari berbagai bentuk penilaian. Sikap dikembangkan dalam tiga model, yaitu afeksi, kecenderungan perilaku, dan kognisi. Respon afektif adalah respon fisiologis yang mengekspresikan kesukaan individu pada sesuatu. Kecenderungan perilaku adalah indikasi verbal dari maksud seorang individu. Respon kognitif adalah pengevaluasian secara kognitif terhadap suatu objek sikap. Kebanyakan sikap individu adalah hasil belajar sosial dari lingkungannya.
Bisa terdapat kaitan antara sikap dan perilaku seseorang walaupun tergantung pada faktor lain, yang kadang bersifat irasional. Sebagai contoh, seseorang yang menganggap penting transfusi darah belum tentu mendonorkan darahnya. Hal ini masuk akal bila orang tersebut takut melihat darah, yang akan menjelaskan irasionalitas tadi.
Sikap dapat mengalami perubahan sebagai akibat dari pengalaman. Hal ini dapat dipengaruhi oleh  faktor bawaan dapat mempengaruhi sikap tapi secara tidak langsung. Sebagai contoh, bila seseorang terlahir dengan kecenderungan menjadi ekstrovert, maka sikapnya terhadap suatu jenis musik akan terpengaruhi. Sikap seseorang juga dapat berubah akibat bujukan. Hal ini bisa terlihat saat iklan atau kampanye mempengaruhi seseorang.
Sri Utami Rahayuningsih (2008) Psikologi Umum 2 – Bab 1: Sikap (Attitude) adalah
1. Berorientasi kepada respon : : sikap adalah suatu bentuk dari perasaan, yaitu perasaan mendukung atau memihak (favourable) maupun perasaan tidak mendukung (Unfavourable) pada suatu objek
2. Berorientasi kepada kesiapan respon : sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu objek dengan cara-cara tertentu, apabila dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki adanya respon. : suatu pola perilaku, tendenasi atau kesiapan antisipatif untuk menyesuaikan diri dari situasi sosial yang telah
terkondisikan.
3. Berorientasi kepada skema triadic : sikap merupakan konstelasi komponen-komponen kognitif, afektif, dan konatif yang saling berinteraksi dalam memahami, merasakan, dan berperilaku terhadap suatu objek di lingkungan sekitarnya.
Menurut Sarnoff (dalam Sarwono, 2000:11) mengidentifikasikan sikap sebagai kesediaan untuk bereaksi (disposition to react) secara positif  (ravorably) atau secara negatif (untavorably) terhadap obyek – obyek tertentu. D.Krech dan R.S Crutchfield (dalam Sears, 1999: 6) berpendapat bahwa sikap sebagai organisasi yang bersifat menetap dari proses  motivasional, emosional, perseptual, dan kognitif mengenai aspek dunia individu.
Sedangkan La Pierre (dalam Azwar, 2003:14) mendefinisikan sikap sebagai suatu pola prilaku tendensi atau kesiapan antisipatif, predisposisi untuk menyesuaikan diri dalam situasi sosial, atau secara sederhana, sikap adalah respon terhadap stimuli sosial yang telah terkondisikan. sikap juga dapat diartikan sebagai pandangan atau perasaan yang disertai kecenderungan untuk bertindak terhadap obyek tertentu. Sikap senantiasa diarahkan kepada sesuatu artinya tidak ada sikap tanpa obyek. Sikap diarahkan kepada benda-benda, orang, peritiwa, pandangan, lembaga, norma dan lain-lain.
Meskipun ada beberapa perbedaan pengertian tentang sikap, tetapi berdasarkan pendapat-pendapat tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa sikap adalah keadaan diri dalam manusia yang menggerakkan untuk bertindak atau berbuat dalam kegiatan sosial dengan perasaan tertentu di dalam menanggapi obyek situasi atau kondisi di lingkungan sekitarnya. Selain itu sikap juga memberikan kesiapan untuk merespon yang sifatnya positif atau negatif terhadap obyek atau situasi.
Menunit G.W Alport dalam (Tri Rusmi Widayatun, 1999 :218) sikap adalah kesiapan seseorang untuk bertindak. Seiring dengan pendapat G.W. Alport di atas Tri Rusmi Widayatun memberikan pengertian sikap adalah “keadaan mental dan syaraf dari kesiapan, yang diatur melalui pengalaman yang memberikan pengaruh dinamik atau terarah terhadap respon individu pada semua obyek dan situasi yang berkaitan dengannya.
Sedangkan Jalaluddin Rakhmat ( 1992 : 39 ) mengemukakan lima pengertian sikap, yaitu: Pertama, sikap adalah kecenderungan bertindak, berpersepsi, berpikir, dan merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi, atau nilai. Sikap bukan perilaku, tetapi merupakan kecenderungan untuk berperilaku dengan cara-cara tertentu terhadap objek sikap. Objek sikap boleh berupa benda, orang, tempat, gagasan atau situasi, atau kelompok.


Strategi Pembelajaran Afektif ( nilai Sikap )

Hakikat Pendidikan Nilai dan Sikap

Nilai adalah suatu konsep yang berada dalam pikiran manusia yang sifatnya tersembunyi,tidak berada di dalam dunia yang empiris.Nilai berhubungan dengan pandangan seseorang tentang baik dan buruk,indah dan tidak indah, dan lain sebagainya.Dengan demikian pendidikan nilai pada dasarnya proses penanman nilai kepada peserta didik yang diharapkan,oleh karenanya siswa dapat berperilaku sesuai dengan pandangan yang dianggapnya baik dan tidak bertentangan dengan norma-norma yang berlaku.
Model Strategi Pembelajaran Sikap
Di bawah ini disajikan beberapa model strategi pembelajaran pembentukan sikap :
1. Model Konsiderasi
Model konsiderasi dikembangkan oleh MC.Paul,seorang humanis.Paulmenganggap bahwa pembentukan moral tidak sama dengan pengembangan kognisi yang rasional.Pembelajaran moral siswa menurutnya adalah pembentukan pembentukan kepribadian bukan pengembangan intelektual.Oleh sebab itu,model ini menekankan kepada strategi pembelajaran yang dapat membentuk kepribadian.Tujuannya adalah agar siswa menjadi manusia yang memiliki kepedulian terhadap orang lain.
Implementasi model konsiderasi guru dapat mengikuti tahapan-tahapan pembelajaran
seperti berikut:
a. .menghadapkan siswa pada suatu masalah yang mengandung konflik,yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari.Ciptakan situasi”Seandainya siswa ada dalam masalah tersebut “
b. Menyuruh siswa untuk menganalisis sesuatu masalah dengan melihat bukan hanya yang tampak,tapi juga yang tersirat dalam permasalahan tersebut,misalnya perasaan,kebutuhan,dan kepentingan orang lain.
c. Menyuruh siswa untuk menuliskan tanggapannya terhadap permasalahan yang dihadapi.Hal ini dimaksudkan agar siswa dapat menelaah perasaannya sendiri sebelum mendengar respons orang lain untuk dibandingkan.
d. Mengajak siswa untuk menganalisis respons orang lain serta membuat kategori dari setiap respons yang diberikan siswa.
e. Mendorong siswa untuk merumuskan akibat atau konsekuensi dari setiap tindakan yang diusulkan siswa.Dalam tahapan ini siswa diajak berpikir tentang segala kemungkinan yang akan timbul sehubungan dengan tindakannya.
f. Mengajak siswa untuk memandang permasalahan dari berbagai sudut pandang untuk menambah wawasan agar mereka dapat menimbang sikap tertentu sesuai dengan nilai yang dimilikinya.
g. Mendorong siswa agar merumuskan sendiri tindakan yang harus dilakukan sesuai dengan pilihannya berdasarkan pertimbangannya sendiri.

2.Model Pengembangan Kognitif
Model pengembangan kognisi dikembangkan oleh Lawrence Kohlberg.Model ini banyak diilhami oleh pemikiran John Dewey yang berpendapat bahwa perkembangan manusia terjadi sebagai proses dari restrukturisasi kognitif yang berlangsung secara berangsur-angsur menurut urutan tertentu.Menurut Kolhberg,moral manusia itu berkembang melalui 3 tingkat ,dan setiap tingkat terdiri dari 2 tahap. “
a. Tingkat prakonvensional
Pada tingkat ini setiap individu memandang moral berdasarkan kepentingannya sendiri,Artinya pertimbangan moral didasarkan pada pandangan secara individual tanpa menghiraukan rumusan dan aturan yang dibuat oleh masyarakat,terdiri daridua tahap:
1. Orientasi hukuman dan kepatuhan
Artinya anak hanya berpikir bahwa perilaku yang benar itu adalah perilaku yang tidak akan mengakibatkan hukuman,dengan demikian setiap peraturan harus dipatuhi agar tidak menimbulkan konsekuensi negative.
2. Orientasi instrumental relative
Pada tahap ini perilaku anak didasarka pada perilaku adil,berdasarkan aturan permainan yang telah disepakati.
b. Tahap Konvensional
Pada tahap konvensional meliputi 2 tahap

3. Keselarasan interpersonal
Pada tahap ini ditandai dengan perilaku yang ditampilkan individu didorong oleh keinginan untuk memenuhi harapan orang lain.

4. System social dan kata hati
5. Pada tahap ini perilaku individu bukan didasarkan pada dorongan untuk memenuhi harapan orang lain yang dihormatinya.

c. Tingkat postkonvensional
Pada tingkat ini perilaku bukan hanya didasarkan pada kepatuhan terhadap norma-norma masyarakat yang berlaku,akan tetapi didasari oleh adanya kesadaran sesuai dengan nilai-nilai yang dimiliki secara individu.
6. Kontra social
Pada tahap iniperilaku individu didasarkan pada kebenaran-kebenaran yang diakui oleh masyarakat.
7. Prinsip etis yang universal
Pada tahap ini perilaku manusia didasarkan pada prinsip-prinsip universal.


Kesulitan dalam Pembelajaran Afektif

Pertama, selama ini proses pendidikan sesuai dengan kurikulum yang berlaku cenderung diarahkan untuk pembentukan intelektual.dengan demikian keberhasilan proses pendidikan dan proses pembelajaran di sekolah ditentukan oleh criteria kemampuan intelektual.

Kedua, sulitnya melakukan control karena banyaknya factor yang dapat mempengaruhi perkembangan sikap seseorang.

Ketiga,keberhasilan pembentukan sikap tidak bisa dievaluasi dengan segera. Berbeda dengan keberhasilan pembentukan kognisi dan aspek ketrampilan yang hasilnya dapat diketahui setelah proses pembelajaran berakhir.

Keempat,pengaruh kemajuan teknologi,khususnya teknologi informasi yang menyuguhkan aneka pilihan program acara,berdampak pada pembentukan karakter anak.

6 komentar:

  1. I really love your weblog, Its great to find not absolutely slot games online everyone is just posting a ton of rubbish these days!

    BalasHapus
  2. I wanted to thank you for this great read!! I definitely enjoying every little bit of scr888 it.I have you bookmarked to check out new stuff you post.
    I guess there's always an easier way ...

    BalasHapus
  3. I was very pleased to find this site. relocation companies abu shagara I wanted to thank you for this great read!! I definitely enjoying every little bit of it and I have you bookmarked to check out new stuff you post.

    BalasHapus
  4. The blog article very surprised to me!
    local moving companies jebel ali Your writing is good. In this I learned a lot! Thank you!

    BalasHapus
  5. Are you in search of movers in dubai then we, messers Moving packing shifting company are present at Dubai at your door steps. Find anywhere our data base the location and places suitable for shifting, negotiating the acquisition of land, partners company loan bidders and real estate companies. You can ask for free house shifting mechanism information on net.

    BalasHapus

Cara Merubah File PDF ke Word

5 Cara Praktis  Merubah File PDF ke Microsoft Word 1. Merubah PDF ke Word dengan Google Docs Google menyediakan layanan gratis seperti Docs ...