Hasil Belajar



HASIL BELAJAR
A.    Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar hakekatnya adalah perubahan tingkah laku. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang luas mencangkup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. Oleh sebab itu dalam penilaian hasil belajar peranan tujuan intruksional yang berisi rumusan kemampuan dan tingkah laku yang ingin dikuasai siswa menjadi unsur penting sebagai dasar dan acuan penilaian. Hal ini sesuai dengan pendapat Sudjana (2006 : 10) : “ Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya ”.
Prestasi merupakan hasil dari suatu belajar, adapun karakteristik prestasi belajar menurut Maehr (2004 : 9) adalah :
1.      Prestasi belajar merupakan perubahan tingkah laku yang dapat dilakukan dengan melakukan tes prestasi belajar.
2.      Prestasi belajar dapat dievaluasikan tinggi rendahnya, baik berdasarkan tolak ukur yang ditetapkan terlebih dahulu oleh penilai maupun yang telah ditetapkan menurut norma kelompok
3.      Prestasi belajar menunjukkan hasil kegiatan yang dilakukan secara sadar dan sengaja. Tinggi rendahnya prestasi belajar individu bergantung pada seberapa jauh ia mampu memenuhi dan menyelesaikan dengan baik tugas-tugas yang diberikan kepadanya dalam proses belajar-mengajar.

Prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor yang secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu : faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal adalah faktor yang terdapat pada diri siswa itu sendiri. Menurut Ruseffendi (2004 : 9 -10) adalah :
Faktor internal yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain :
1.      Kecerdasan
2.      Kesiapan siswa
3.      Bakat siswa
4.      Kemauan Belajar
5.      Minat siswa

Faktor eksternal yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain:
1.      Model penyajian pelajaran
2.      Pribadi dan sikap guru
3.      Suasana pengajaran
4.      Kompetensi guru
5.      Kondisi masyarakat luas 


B.      Unsur-Unsur Belajar
Menurut Cronbach (2005 : 157-158) mengemukakan adanya tujuh unsur utama dalam proses belajar yaitu :
  1. Tujuan
Belajar dimulai karena adanya sesuatu tujuan yang ingin dicapai. Tujuan itu muncul untuk memenuhi suatu kebutuhan. Perbuatan belajar diarahkan kepada pencapaian sesuatu tujuan dan untuk memenuhi sesuatu kebutuhan. Sesuatu perbuatan belajar akan efisien apabila terarah kepada tujuan yang jelas dan berarti bagi individu.
  1. Kesiapan
Untuk dapat melakukan perbuatan belajar dengan baik anak atau individu perlu memiliki kesiapan baik kesiapan fisik dan psikis, kesiapan yang berupa kematangan untuk melakukan sesuatu, maupun penguasaan pengetahuan dan kecakapan-kecakapan yang mendasarnya.
  1. Situasi
Kegiatan belajar berlangsung dalam suatu situasi belajar. Dalam situasi belajar ini terlibat tempat, lingkungan sekitar, alat dan bahan yang dipelajari, orang-orang yang turut tersangkut dalam kegiatan belajar serta kondisi siswa yang belajar. Kelancaran dan hasil dari belajar banyak dipengaruhi oleh situasi ini, walaupun untuk individu dan pada waktu tertentu sesuatu aspek dari situasi belajar ini lebih dominan sedang pada individu atau waktu lain, aspek lain yang lebih berpengaruh.
  1. Interpretasi.
Dalam menghadapi situasi, individu mengadakan interpretasi, yaitu melihat dukungan diantara komponen-komponen situasi belajar, melihat makna dari hubungan tersebut dan menghubungkannya dengan kemungkinan pencapaian tujuan. Berdasarkan interpretasi tersebut mungkin individu sampai kepada kesimpulan dapat atau tidak dapat mencapai tujuan. 
  1. Respons
Berpegang dari hasil interpretasi apakah individu mungkin atau tidak mungkin mencapai tujuan yang diharapkan, maka ia memberikan respons. Respons ini mungkin berupa suatu usaha coba-coba (trial and error), atau usaha yang penuh dengan perhitungan dan perencanaan atau pun ia menghentikan usahanya untuk mencapai tujuan tersebut.
  1. Konsekuensi
Setiap usaha akan membawa hasil, akibat atau konsekuensi entah itu keberhasilan ataupun kegagalan, demikian juga dengan respons atau usaha belajar siswa. Apabila siswa berhasil dalam belajarnya ia akan merasa senang, puas, dan akan lebih meningkatkan semangatnya untuk melakukan usaha-usaha belajar berikutnya.
  1. Reaksi terhadap kegagalan
Selain keberhasilan, kemungkinan lain yang diperoleh siswa dalam belajar adalah kegagalan. Peristiwa ini akan menimbulkan perasaan sedih dan kecewa. Reaksi siswa terhadap kegagalan dalam belajar bisa bermacam-macam. Kegagalan bisa menurunkan semangat, dan memperkecil usaha-usaha selanjutnya, tetapi bisa juga sebaliknya, kegagalan membangkitkan semangat yang berlipat ganda untuk menebus dan menutupi kegagalan tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cara Merubah File PDF ke Word

5 Cara Praktis  Merubah File PDF ke Microsoft Word 1. Merubah PDF ke Word dengan Google Docs Google menyediakan layanan gratis seperti Docs ...