Peranan Guru Dalam Proses Belajar Mengajar



Pendidikan (paedagogie) adalah bimbingan atau pertolongan yang di berikan dengan sengaja oleh orang dewasa agar anak menjadi dewasa (Sudirman N, 1998:4). Ini berarti bahwa pendidikan di lakasanakan oleh pendidik (paedagog). Dalam konteks formal, pendidik di sebut juga guru.
Perkembangan baru terhadap pandangan belajar mengajar membawa konsekuensi kepada guru untuk meingkatkan peranan dan kompetensinya karena proses belajar mengajar dan hasil belajar siswa sebagian besar di tentukan oleh peranan dan kompetensi guru. Guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan akan lebih mampu mengelola kelasnya sehingga hasil belajar siswa berada pada tingkat optimal.
Peran guru menurut Uzer Usman (2000:4) adalah terciptanya serangkaian tingkah laku yang saling bekaitan yang di lakukan dalam situasi tertentu serta hubungan dengan kemajuan perubahan tingkah laku dan perkembangan siswa yang menjadi tujuannya.
Tugas dan peranan guru sebagai pendidik profesional sesungguhnya sangat kompleks, tidak terbatas pada saat berlangsungnya interaksi edukatif di dalam kelas yang lazim di sebut dengan proses pembelajaran. Tugas guru dalam proses pembelajaran meliputi tugas pedagogis dan tugas administrasi. Tugas pedagogis adalah tugas membantu dan memimpin.
Untuk dapat mampu melaksanakan tugas pembelajaran dengan baik, menurut Suryo Subroto (1997:7-5). Guru harus memiliki kemampuan profesional, yaitu terpenuhinya kompetensi guru yang meliputi:
1.      Menguasai bahan
2.      Mengelola program
3.      Mengelola kelas
4.      Penggunaan media
5.      Menguasai landasan pendidikan
6.      Mengelola interaksi pembelajaran
7.      Menilai prestasi siswa untuk kepentingan pelajaran
8.      Mengenal fungsi BP
9.      Mengenal administrasi
10.  Memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil penelitian pendidikan guna keperluan mengajar.
                          Peranan dan kompetensi guru dalam proses pembelajaran meliputi banyak hal, antara lain: Guru sebagai pengajar, pemimpin kelas, pembimbing, pengatur lingkungan, partisipan, ekspeditor, perencana, supervisor, motivator, dan konselor. Dalam pembahasan selanjutnya akan di kemukakan peranan yang palling domonian dan diklasifikasikan sebagai berikut:
a.    Guru sebagai demonstrator
Melalui perananya sebagai deminstrator, lecturer atau pengajar, guru hendaknya senantiasa menguasai bahan atau materi pelajaran yang akan di ajarkan serta senantiasa mengembangkannya dalam arti meningkatkan kemampuannya, dalam hal ini ilmu yang di milikinya karena akan sangat menentukan hasil belajar siswa.
Seorang guru hendaknya mampu dan terampil dalam merumuskan TPK, memahami kurikilum dan terampil dalam merumuskan kepada kelas, motivasi siswa untuk senantiasa belajar dalam berbagai kesempatan.
b.    Guru sebagai pengelola kelas
Dalam peranannya sebagai pengelola kelas (learning manager), guru hendaknya mampu mengelola kelas sebagai lingkungan belajar yang perlu di awasi agar  kegiatan-kegiatan belajar mengajar terarah kepada tujuan-tujuan pendidikan.
c.    Guru sebagai mediator dan fasilitator
Sebagai mediator, guru hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pendidikan karena media pendidikan merupakan alat komunikasi untuk lebih mengefektifkan proses belajar mengajar.
Sebagai fasilitator, guru hendaknya mampu mengusahakan sumber belajar yang berguna, serta dapat menunjang pencapaian tujuan dan proses belajar mengejar, baik yang berupa narasumber, buku teks, majalah, ataupun surat kabar.
d.   Guru sebagai evaluator
Dalam satu kali proses belajar mengajar guru hendaknya menjadi seorang evaluator yang baik. Kegiatan ini di maksudkan untuk mengetahusi apakah tujuan yang telah di rumuskan itu tercapai atau belum, apakah materi yang di ajarkan sudah cukup tepat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cara Merubah File PDF ke Word

5 Cara Praktis  Merubah File PDF ke Microsoft Word 1. Merubah PDF ke Word dengan Google Docs Google menyediakan layanan gratis seperti Docs ...