DASAR HUKUM KURBAN IDHUL ADHA




AMALAN KURBAN HARI RAYA IDHUL ADHA

Kata kurban dalam bahasa arab berarti “udlhiyah”. Udlhiyah dan dluha pada awalnya bermakna “waktu dluha” yaitu waktu antara dari pukul 7 pagi hingga pukul 11 siang. Kemudian dijadikan sebagai nama bagi sembelihan kurban yang pelaksanaannya dianjurkan pada waktu dluha, di hari ke-10,11,12 dan 13 Dzulhijjah.
Secara bahasa “udlhiyah” atau jamaknya “dlahaya” berarti hewan sembelihan, atau menyembelih binatang pada pagi hari. Jadi definisi kurban (arabnya udlhiyah) ialah binatang yang disembelih pada hari raya kurban (Idul Adha). Dalam ilmu fiqh, kurban berarti penyembelihan hewan tertentu dengan niat mendekatkan diri kepada Allah SWT. (kurban) pada hari raya haji (Idul Adha) dan atau hari Tasriq (tanggal 10,11,12 dan 13 dzulhijjah).
Sedangkan menurut Wahbah al-Zuhaili, kurban (udlhiyah) secara bahasa ialah nama untuk suatu hewan yang disembelih, atau untuk hewan yang disembelih pada hari raya Idul Adha, sedangkan menurut fiqh kurban ialah menyembelih hewan tertentu dengan niat mendekatkan diri kepada Allah di dalam waktu tertentu. Muhammad al-Khatib al-Syarbani memberi definisi kurban (udlhiyah) sebagai berikut :
وَهِيَ مَا يُذ بَحُ مِنَ النَّعَمِ تَقَرُّبًا إِلى اللهِ تَعَاَلى مِنْ يَوْمِ ْالعِيْدِ إِلَى أخِرِ أيَّام التَّشْرِيْقِ
Artinya : “Kurban ialah hewan yang disembelih dari jenis hewan ternak untuk mendekatkan diri kepada Allah di hari raya Idul Adha sampai akhir hari tasyrik.“
Dan menurut Al-Jaziri kurban ialah untuk menyebutkan sesuatu hewan dari jenis hewan ternak yang disembelih atau dijadikan kurban untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. di hari raya Idul Adha baik dia sedang melaksanakan ibadah haji ataupun tidak mengerjakan.Dari definisi –definisi tersebut di atas, kurban adalah penyembelihan hewan ternak yang dilakukan pada hari raya Idul Adha dan sampai akhir hari
tasyrik (tanggal 11,12 dan 13 Dzulhijah) untuk mandekatkan diri kepada Allah SWT.

Dasar Hukum Kurban

Al-Qur’an maupun al-Sunnah sebagai sumber pokok hukum Islam banyak sekali menyebutkan tentang ibadah kurban, dan memerintahkan secara jelas dan tegas di antaranya :
وَلِكُلِّ اُمَّةٍ جَعَلنَا مَنْسَكًا لِيَذْ كُرُوا اسْمَ اللهِ عَلى مَارَزَقهُمْ مِنْ بَهِيْمَة
Artinya : “Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syari’atkan penyembelihan (kurban) supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah dirizqikan Allah kepada mereka”. (QS. Al-Hajj : 34)
Ayat al-Qur’an tersebut menunjukan adanya anjuran supaya berkurban untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. yaitu dengan menyembelih binatang ternak. Ayat lain dalam surat al-Kautsar dinyatakan, sebagai berikut :
إِنَّاَ أعْطيْنَاكَ اْلكَوْثَر. فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ. إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ اْلأبْتَرُ.
Artinya : “Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah, sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus” . (QS : al-Kautsar:1-3)
Surat tersebut menunjukan agar selalu beribadah kepada Allah SWT. Dan berkurban sebagai tanda bersyukur atas nikmat yang telah dilimpahkan-Nya. Sedangkan hadits Nabi SAW yang menjadi dasar hukum kurban diantaranya :
يَا يُّهَاالنَّاسُ اِنَّ عَلى كُل أهْلِ بَيْتٍ في كلِّ عَامٍ أُضْحِيَّة (رواه أبو داود)
Artinya : “Hai manusia, sesungguhnya atas tiap-tiap ahli rumah pada tiap-tiap tahun disunatkan berkurban”. (HR. Abu Dawud).
Hadits Nabi SAW tersebut menerangkan bahwa berkurban itu bukanlah ditentukan untuk sekali saja melainkan disunatkan tiap-tiap tahun kalau ada kesanggupan untuk berkurban. Dalam hadits yang lain Nabi SAW bersabda:
عَنْ َأبِي هُرَيْرَة: َأنَّ رَسُوْل اللهِ صلى الله عليه وسلم قال : مَنْ كَانَ لهُ سَعَة وَلمْ يَضَحْ فَلا يَقْربَنَّ مُصَلَّانَا (رواه احمد وابن ماجه)
Artinya : “Dari Abi Hurairah: Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: Barang siapa yang mempunyai kemampuan tetapi tidak berkurban, maka janganlah ia menghampiri tempat shalat kami” . (HR. Ahmad dan Ibn Majah)
Dalil-dalil nash tersebut di atas, menurut jumhur ulama bahwa hukum kurban ialah sunat muakad dan bukan wajib. Namun menurut Abu Hanifah hukum kurban ialah wajib, karena menurut Abu Hanifah suatu perintah
menuntut adanya kewajiban. Istilah wajib disini menurut Abu Hanifah kedudukannya sedikit lebih rendah dari pada fardlu, dan lebih tinggi dari pada sunnah, karena hukumnya wajib, maka berdosalah orang yang meninggalkannya jika ia tergolong orang yang mampu. Selain madzhab Hanafi mengatakan bahwa hukum kurban ialah sunnat muakad dan tidak wajib, namun dimakruhkan bagi orang yang mampu berkurban dan tidak melaksanakan ibadah kurban.

Sejarah Disyari’atkannya Kurban

Ibadah kurban termasuk syari’at Nabi Ibrahim A.S. dan beliaulah yang mula-mula melaksanakannya. Nabi bersabda :
عَنْ زَيْدِبْنِ َأرْقمْ قال : قال َأصْحَابُ رَسُوْلِ اللهِ صلى الله عليه وسلم : يَارَسُوْل اللهِ مَا هَذِهِ الأُضْحِيُّ؟ قَالَ : سُنَّة َأبِيْكمْ إِبْرَاهِيْمَ (واه ابن ماجه)
Artinya : “Dari Zaid Ibn Argam berkata : para sahabat Rasulullah SAW bersabda : ada apa dengan kurban ini ? Nabi bersabda: Sunnah bapakmu Ibrahim” . (HR. Ibn Majah)
Kita melaksanakan kurban karena meneladani sunnah Nabi Ibrahim, dan mengenang peristiwa agung yaitu penyembelihan kurban, Ibrahim mendapatkan wahyu dalam mimpi untuk menyembelih anaknya Ismail. Beliau mematuhi isi wahyu tersebut, lalu menemui putranya dan buah hatinya itu, anak yang baru dimiliki Ibrahim setelah ia lanjut usia. Ismail adalah anak yang dirindukan kelahirannya, namun setelah Allah SWT memberinya kegembiraan berupa anak, tiba-tiba datanglah wahyu agar menyembelih putranya itu. Ini merupakan ujian yang sangat berat bagi Nabi Ibrahim dan putranya.
Dalam kondisi seperti itu tiba-tiba perintah Allah SWT datang “Sembelihlah dia” Allah SWT hendak menguji hati Ibrahim, apakah dia masih setia dan tulus ikhlas kepada Allah SWT, ataukah hatinya bergantung dan sibuk dengan anaknya. Ibrahim lulus dalam menghadapi ujian ini. Ia pergi menemui anaknya, ia tidak mengambilnya dengan tiba-tiba dan tidak pula mencari kelengahannya, tetapi dikemukakan hal itu secara terang-terangan dengan menyatakan :
يبُنَيَّ إِنِّى أرى فِى المَنَامِ إِنِّىَ أذْبَحُكَ َفانْظرْ مَاَذا تَرَى (الصفات : ١٥٢)
Artinya : “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembilihmu, maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu” . (QS. Ash Shafaat : 102)
Ismail anak yang patuh dan mengerti kedudukan orang tuanya dan posisi sebagai anak, ia tidak membangkang atau tidak bimbang. Dengan penuh keimanan dan kepercayaan sebagai seorang mukmin, ia berkata :
يَأبَتِ َأْفعَل مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِى إِن شَاءَ الله منَ الصَّابِرِيْنَ ( الصفات : ١٠٢)
Artinya : “Hai Bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, insyaAllah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar“. (QS. Ash Shafaat : 102)
Suatu jawaban yang memancarkan keimanan, tawadhu’ dan tawakal kepada Allah SWT. Dan tatkala keduanya telah berserah diri (si ayah telah menyerahkan anaknya, dan si anak telah menyerahkan lehernya) Dan Nabi Ibrahim telah membaringkan anaknya atas pelipisnya (hendak melaksanakan perintah-Nya), tiba-tiba datanglah kabar gembira kepadanya, sebagaimana diterangkan dalam al-Qur’an:
فَلمَّاَ أسْلَمَا وَتَلَّهُ لِلْجَبِيْنَ. وَنَادَيْنَهُ َأن يَاِ بْرَاهِيْمُ. قَدْ صَدقْتَ الرُّءْيَا إِنَّا كذلِكَ نَجْزِىْ المحْسِنِيْنَ. إِنَّ هذا َلهُوَ البَلائ المُبِيْنُ. وَفدَيْنَهُ بِذِبْحٍ عَظِيْمٍ (الصفات :١٠٧–١٠٣)
Artinya: “Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis (nya), (nyatalah kesabaran keduanya), dan Kami panggil dia “hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah
membenarkan mimpi itu, sesunggguhnya Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan kami tebus anak itu dengan
seekor sembelihan yang besar” . (QS. Ash Shafaat :103-107)

Tatkala Ismail sedang dibaringkan, malaikat Jibril datang kepada Ibrahim dengan membawa seekor kibas (domba) seraya berkata : ”Sembelihlah ini sebagai ganti dari anakmu”, lalu jadilah yang demikian itu sebagai sunnah, dan kita menyembelih kurban untuk mengenang peristiwa itu. Setelah datang Nabi Muhammad SAW maka menyembelih hewan atau berkurban itu disyari’atkan pula kepada umatnya yang dilakukan pada hari raya Idul Adha dan hari –hari Tasyriq.

GALERI FOTO










Faktor Perubahan Lingkungan



PERUBAHAN LINGKUNGAN KARNA FAKTOR ALAM

Lingkungan di bumi yang kita tempati ini sebenarnya selalu berubah. Pada awal pembentuikannya, lngkungan di bumi sangat panas sehingga tidak ada satupun bentuk kehidupan yang mampu hidup. Namun, dalam jangka waktu yang sangat lama dan secara berangsur-angsur lingkungan bumi berubah menjadi lingkungan yang memungkinkan adanya bentuk-bentuk kehidupan. Perubhan lingkungan itu terjadi karena adanya factor-faktor alam. Beberapa factor alam yang diketahui dapat mengubah lingkungan, antara lain bencana alam, seperti, gunung meletus,gempa bumi, gelombang tsunami, tanah longsor, banjir, angina rebut,ataupun kebakaran hutan. Manusia tidak akan mampu mencegah factor-faktor alam tersebut.
          Bencana alamseperti kebakaran hutan, selain menyebabkan kerusakan hutan dan mengganggu fungsi hutan , juga menyebabkan matinya berbagai organisme di hutan tersebut. Letusan gunung api menyebabkan kerusakan lingkungan atau bahkan memusnahkan ekosistem seperti yang terjadi pada waktu gunung krakatau meletus.

          Dampak perubahan lingkungan dapat dirasakan baik secara local maupun global. Secara local, misalnya dampak pencemaran Kali Ciliwung mungkin hanya dirasakan oleh warga Jakarta dan sekitarnya. Sementara itu dampak penebangan ataupun pembakaran tropis, yang menyebabkan perubahan iklim global, dirasakan oleh seluruh dunia. Anda tentu dapat memberikan contoh lainnya.


PERUBAHAN LINGKUNGAN KARNA FAKTOR MANUSIA

Aktivitas manusia untuk selalu memenuhi kebutuhan hidup dan meningkatkan kesejahteraannya tekah memberikan kontribusi bagi terjadinya berbagai perubahan lingkungan. Banyak sekali aktivitas atau kegiatan manusia yang dapat menyebabkan perubahan lingkungan, misalnya penebangan hutan, penambangan, pembangunan perumaan, dan penerapan intensifikasi pertanian. Sering kali, manusia tidak menyadari bahwa kegiatan-kegiatannya yang bermaksud baik dan tidak mengganggu lingkungan pada akhirnya dapat merusak lingkungan. Contohnya, penggunaan pupuk buatan dan penyemprotan pestisida untuk meningkatkan produksi pertanian pada akhirnya malah mencemari lingkungan.

a.  Penebangan Hutan
Penebangan atau penggungundulan hutan, apalagi yang dilakukan secara liar, akan merusak ekosistem hutan dan mengurangi fungsi hutan sebagai penahan dan penyimpan air serta pemelihara tanah. Akibatnya, daya dukung hutan menjadi berkurang, penggundulan hutan dapat menyebabkan terjadinya erosi tanah dan banjir di musim hujan, sedangkan dimusim kemarau menyebabkan kekurangan air. Penebangan hutan memunculkan akibat lain, yaitu makin sempitnya habitat berbagai jenis satwa hutan seperti gajah, harimau, babi hutan, dan ular sehingga mereka mencari makanan kepwrmukiman manusia. Hal itu tentu saja menggqnggu kehidupan manusia. Selain itu, musnahnya huan juga menyebabkan hilangnya berbagai plasma nutfah yang sangat berharga.

b.  Penebangan Liar
Kegiatan penambangan, apalagi dilakukan secara liar, dapat menyebabkan rusaknya ekosistem asal, khususnya yang terletak diatas lokasi tambang Penambangan biasanya menyisakan lubang-lubang bekas galian atau limbah (tailing). Perubahan topografi ini dapat menyebabkan banjir atau tanah longsor. Selain itu, lahan bekas tempat penambangan liar seringkali menjadi tandus dan tidak dapat ditanami karena lapisan humusnya terkikis serta terkadang mengandung zat-zat kimia yang berbahaya.

c.  Pembangunan Perumahan
 Makin banyaknya jumlah populasi manusia menurut tersdianya tempat tinggal yang makin banyakpula. Itu berarti makin banyak lahan yang digunakan untuk pembangunan perumahan. Sekarang ini dimana-mana dibangun perumahan baru. Tidak jarang, lahan yang dijadikan perumahan merupakan daerah-daerah subur yang seharusnya digunakan sebagai lahan pertanian untuk mencukupi kebutuhan pangan. Dengan makin padatnya populasi manusia, lahan yang semua produktif menjadi makin langka. Tanah terbuka makin jarang karena banyak yang ditutup oleh aspal, semen baton, ataupun rumah. Jalan-jalan dan halaman dikampung banyak yang ditutup dengan semen sehingga  air huajan sulit meresap ke dalam tanah. Jumlah pohon pun berkurang. Akibatnya, ketika musim hujan sering terjadi banjir dan pada siang hari udara menjadi sangat panas.

d.  Penerapan Intensifikasi Pertanian

 Penerrapan intensifikasi pertanian memang diakui dapat meningkatkan produksi pangan, tetapi juga memiliki dampak yang merugikan. Sebagai contoh, Penggunaan pupuk dan pestisida yang tidak tepat dapat menyebabkan pencemaran lingkungan.
    Pembukaan lahan pertanian pada dasarnya menghilangkan banyak tumbuhanliar dan menggantikannya dengan hanya suatu jenis tanaman, misalnya padi, gandum, atau jagung. Penanaman satu jenis tanaman unggul tertentu dalam satu lahan, dikenal dengan nama pertanian monokultur, dapat mengurangi keanekaragaman makhluk hidup sehingga keseimbangan ekosistem menjadi sangat rentan atau tidak stabil. Hal itu dapat menyebabkan terjadinya ledakan hama
Tekanan yang berlebihan terhadap lahan akibat, misalnya intensifikasi pertanian, penggembalaan berlebihan (overgrassing), penggundulan hutan dan penebangan, dapat menyebabkan melusnya lahan kritis. Dalam jangka panjang, lahan-lahan kritis dapat mengarah keproses terbentuknya gurun (pengguruanan atau desertification)

Pencemaran Lingkungan


PENCEMARAN LINGKUNGAN
1.Pencemaran Lingkungan
Dalam suatu proses produksi pasti dihasilkan limbah. Limbah adalah bahan buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi, baik industri maupun domestik (rumah tangga), yang kehadirannya pada waktu dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan. Dalam konsentrasi dan jumlah tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan karena dapat menimbulkan pencemaran lingkungan.
Menurut Undang-Undang  pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982 polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi dan/ atau komponen lain kedalam lingkungan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.
Turunnya kualitas lingkungan tampak dari melemahnya fungsi atau menjadi kurang atau tidak sesuai lagi dengan kegunaannya, berkurangnya pertumbuhan, serta menurunnya kemampuan reproduksi. Pada Akhirnya ada kemungkinan terjadinya kematian pada organisme yang hidup dalam lingkungan tersebut.
Segala sesuatu yang dapat menimbulkan pencemaran dinamakan bahan pencemar atau polutan. Syarat-syarat suatu zat atau bahan dapat disebut polutan adalah jika keberadaannya dapat merugikan makhluk hidup karena jumlahnya melebihi batas normal, berada pada waktu yang tidak tepat, atau berada pada tempat yang tidak tepat.
2.Macam-Macam Bahan Pencemaran
Berdasarkan sifatnya pencemaran atau polutan dibedakan menjadi dua macam, yaitu bahan pencemaran yang dapat terdegradasi atau diuraikan ( biodegrad-able ) dan bahan pencemar yang tidak dapat terdegradasi (nonbiodegradable ).
a.       Bahan Pencemar yang Terdegradisasi ( biodegrad-able )
     Bahan-bahan pencemar yang dapat terdegradisasi memiliki struktur kimia yang sederhana sehingga dapat didegradisasi, didekomposisi, dihilangkan atau dirombak, baik melalui proses alam maupun melalui sistem rekayasa manusia sehingga bersifat tidak mencemari. Bahan pencemar yang terdegradasi terbagi menjadi dua kategori, yaitu yang terdegradasi secara cepat dan yang terdegradasi secara lambat.
1)      Bahan Pencemar yang Terdegradasi secara Cepat
     Bahan-bahan pencemar yang termasuk kategori ini bersifat nonpersisten ( tidak terus menerus) dan umumnya dapat terdekomposisi lebih cepat, contohnya limbah manusia, limbah hewan dan limbah perkebunan. Limbah adalah bahan sisa pada suatu kegiatan dan/atau proses produksi.
2)      Bahan Pencemar yang Terdegradasi secara Lambat
     Pencemar yang terdegradasi secara lambat bersifat persisten dan umumnya terdekomposisi secara lambat, tetapi akhirnya dapat terpecah secara sempurna dan menjadi tidak berbahaya. Bahan-bahan radioaktif dan senyawa-senyawa sintesis, seperti DDT (Dikloro Difenil Trikloroetana) umumnya termasuk pencemar kategori ini karena proses alam tidak mampu memecahnya (secara cepat). Sebagai contoh, DDT memerlukan waktu empat tahun untuk dapat terpecah sebanyak 25 persen. Bahan radioaktif strontium-90 (Sr), yang dihasilkan oleh ledakan bom nuklir, masih dapat bertahan pada tingkat yang membahayakan sampai pada beberapa dekade, sedangkan plutonium-239 (Pu), yang dihasilkan oleh pembangkit tenaga nuklir, masih membahayakan sampai ratusan atau ribuan tahun. Pencemaran yang bersifat persisten harus dihindari dan tidak dibuang ke lingkungan atau dipantau sehingga tidak menumpuk/terakumulasi pada tingkkat yang membahayakan.
b.      Bahan Pencemar yang Tidak Terdegradasi (Nonbiodegradable )
     Pencemaran yang tidak terdegradasi adalah senyawa yang tidak terpecah atau terdekomposisi melalui proses alami,  contihnya merkuri dan timbal serta senyawanya, aluminium dan plastik. Sama halnya dengan pencemar yang terdegradasi secara lambat, pencemat yang tidak terdegradasi harus dihindari keberadaannya dalam lingkungan, baik diudara, air, maupin ditanah. Juga harus dijaga agar selalu berada pada tingkat yang tidak membahayakan.
     Pada saat ini, pencemaran lingkungan berlangsung atau terjadi dimana-mana dengan laju yang sangat cepat. Beban pencemaran lingkungan makin berat dengan masuknya berbagai bahan kimia, termasuk logam berat, dan limbah industri.
3. Macam-Macam Pencemaran Lingkungan
     Berbagai macam bahan pencemar telah memasuki lingkungan hidup manusia sehingga menyebabkan perubahan kualitas lingkungan. Menurut tempat terjadinya, pencemaran dapat dikelompokan menjadi tiga, yaitu pencemaran air, udara, dan tanah. Adapun tingkat kebisingan yang mengganggu disebut pencemaran suara. Pencemaran atau polusi suara disebabkan, antara lain oleh suara bising kendaraan bermotor, pesawat terbang, kereta api, mesin pabrik, dan radio yang berbunyi keras sehingga mengganggu pendengaran.
a.       Pencemaran Air
     Umumnya sungai-sungai yang terdapat dipegunungan atau pedesaan masih alami sehingga airnya masih jernih. Sebaliknya, sungai-sungai di perkotaan umumnya sudah keruh atau berwarna atau kehitaman karena sudah tercemar berbagai bahan buangan atau limbah-limbah sisa-sisa manusia.
     Pencemaran air merupakan peristiwa masuknya bahan-bahan berbahaya, merugikan atau tidak disukai ke dalam air dengan konsentrasi atau jumlah yang ( secara langsung atau komulatif) cukup besar untuk dapat merugikan atau memengaruhi kegunaan atau kualitas air. Ada banyak sekali bahan yang dapat menyebabkan pencemaran air, yang secara garis besar, menurut sifat bahannya, dapat dikelompokkan menjadi bahan anorganik dan bahan organik. Yang termasuk bahan-bahan anorganik antara lain tumpahan minyak ( baik mentah maupun sudah diproses) dari kapal tanker, limbah pabrik, limbah pertambangan, pupuk dan pestisida. Adapun yang termasuk bahan-bahan organik, antara lain limbah rumah tangga dan bahan-bahan buangan dari rumah pemotongan hewan.
     Pencemaran air dapat terjadi secara langsung dan secara tidak langsung. Pencemaran air secara langsung terutama disebabkan oleh buangan dari kegiatan industri, pertanian, dan rumah tangga. Sementara itu, pencemaran air secara tidak langsung terjadi karena adanya rembesan zat-zat kimia beracun dan berbahaya dari timbunan limbah industri, pertanian, dan rumah tangga ke dalam perairan terbuka ( sungai, laut, saluran air, danau, waduk, dan sumur) serta air dalam tanah.
     Ada beberapa faktor yang menyebabkan buangan industri, pertanian, dan rumah tangga dapat mencemari air antara lain:
1)        Dalam komposisi kimianya terdapat zat-zat berbahaya, seperti logam berat dan bakteri yang dapat menggangu kesehatan;
2)      Suhu ataupun derajat keasamannya (pH) dapat mematikan organisme-organisme yang hidup diperairan;
3)      Kemampuannya untuk menyerap oksigen dari air (BOD atau biochemical oxygen termasuk demand ) sangan besar sehingga organisme-organisme yang hidup diperairan menjadi kekurangan oksigen dan akhirnya mati;
4)      Dalam keadaan ekstrim, mengandung limbah nuklir dengan bahaya radoaktifnya.
b.      Pencemaran Udara
Seperti air, udara juga merupakan sumber daya alam yang sangat penting bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Jika tidak ada udara, pasti tidak ada kehidupan di muka bumi ini. Manusia dan organisme lainnya mungkin mampu bertahan hidup tanpa makan selama bebepara hari, tetapi tidak akan tahan untuk tidak bernafas beberapa menit saja. Manusia memerlukan udara yaang bersih untuk hidupnya, yaitu yang mengandung oksigen dan tidak tercemar. Jika tercemar oleh bahan berbahaya dan beracun, udara yang kita hirup dapat menyebabkan masalah serius, misalnya kematian.
Pabrik-pabrik dan semua kendaraan bermotor mengeluarkan bahan-bahan beracun yang dapat mencemari udara.pabrik-pabrik menghasilkan asap dan sulfur dioksida, sedangkan kendaraan bermotor menghasilkan senyawa karbon monoksida (CO) dan oksida nitrigen (NO2 dan NO atau NOx) yang akan membuat kabut asap. Beberapa pencemaran yang sering kali mencemari udara, antara lain asao, sulfur dioksida, dan oksida nitrogen, kabut asap, karbon monoksida, dan klorofluorokarbon.
1)      Asap
Asap terutama tersusun atas partikel-partikel kecil karbon (C) dan tar yang berasal dari pembakaran batu bara dari pusat-pusat pembangkit tenaga listrik atau dirumah-rumah. Di dalam tar terkandung bahan-bahan kimia penyebab kanker (karsinogen). Partikel-partikel karbon yang tertinggal dapat menghitamkan bangunan dan daun-daun tumbuhan. Tumbuhan yang daun-daunnya tertutup jelaga hitam tidak dapat melakukan fotosintesis dengan baik. Asap di udara juga mengurangi jumlah sinar matahari yang mencapai bumi.
2)      Partikulat
Gas-gas buangan kendaraan bermotor ( terutama yang bermesin diesel) mengandung partikel-partikel mikroskopis yang dilapisi hidrokrbon. Partikel-partikel tersebut berdiameter  kurang dari 10 atau 2,5 mkrometer. Partikel-partikel itu diduga menyebabkan 10.000 kematian per tahun, khususnya orang-orang yang menderita penyakit paru-paru kronis seperti emfisema dan bronkitis.
3)      Sulfur Dioksida dan Oksida Nitrogen
Batu bara dan minyak bumi mengandung sulfur (belerang). Jika di bakar, bahan bakar tersebut melepas sulfur dioksida ke udara. Ketika turun hujan, sulfur dioksida itu larut dalam hujan dan membentuk asam sulfat (H2SO4). Cahaya matahari meningkatkan reaksi tersebut. Asam dan air hujan itu jatuh ke bumi sebagai hujan asam. Jika jatuh mengenai bangunan atau patung, hujan asam dapat melarutkan kapur dan semen yang terdapat pada patung ataupun dinding bangunan. Jika mengenai tumbuhan, hujan asam dapat menghambat pertumbuahan dan merusak daun-daunnya. Hujan asam yang masuk ke tanah merusak akar-akar tumbuhan dan melarutkan mineral-mineral penting, contohnya garam-garam aluminium. Garam-garam aluminium yang larut terbawa air hujan ke badan-badan air, misalnya sungai dan danau. Di dalam sungai dan danau, garam-garam aluminium terakumulasi hingga mencapai tingkat beracun yang dapat membunuh ikan-ikan. Hujan asam telah terjadi selama bertahun-tahun dan makin parah. Hutn-hutan di Jerman, Amerika Utara, Skandinavia, dan Skotlandia mengalami kerusakan akibat hujan asam.
4)      Smog
Smog adalah asap dan partikulat mikroskopis yang melayang di atmosfer sehingga mengalami pancaran cahaya matahari ke bumi. Penomena ini biasa terjadi di daerah industri dan kota-kota besar. Smog mengiritasi mata dan paru-paru, serta merusak tumbuhan. Smog terbentuk ketika cahaya matahari dan ozon di udara bereaksi dengan oksida nitrogen serta hidrokarbon (yang tidak terbakar) dari gas buangan kendaraan bermotor.
5)      Karbon Monoksida
Gas ini juga dihasilkan oleh gas buangan mobil dan truk. Jika terhirup, karbon monoksida berikatan dengan homoglobin dalam darah membentuk senyawa yang stabil, yaitu karboksihemoglobin (HbCO). Pembentukan karboksihemoglobin itu mengurangi kemampuan darah mengikat atau membawa oksigen. Hal ini tentu saja berbahaya terutama bagi orang-orang berpenyakit jantung ataupun anemia. Seorang perokok menghirup karbon monoksida dari rokok lebih banyak dibandingkan dari udara
6)      Klorofluorakarbon (CFC)
Klorofluorakarbon adalah gas-gas yang digunakan sebagai pendingin dalam lemari es, bahan pendorong dalam kaleng aerosol (aerosol propllant), dan sebagai pembentuk gelembung-gelembung pada plastik busa ( foaming agentsI). Klorofluorakarbon sangat stabil dan terakumulasi di udara untuk selanjutnya bereaksi dengan ozon.
Bersama-sama dengan hidroklorofluorokarbon (HCFC), halon, metil bromida, karbon tetraklorida, dan metil kloroform, klorofluorokarbon dikenal dengan bahan-bahan perusak ozon (ozone-depleting-substance/ ODS). Selin sebagai aerosol propellants dan foaming agents, ODS juga di gunakan sebagai bahan pendingim (coolant) , pemadam kebakaran (fire extinguishers), pelarut ( solvent), dan pestisida. Di udara zat ODS tersebut terdegradasi dengan sangat lambat.
7)      Karbon Dioksida (CO2)                    
Sesungguhnya gas karbon dioksida bukanlah gas yang beracun, bahkan dibutuhkan oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis. Namun, kalau jumlahnya terlalu banyak, dapat mengganggu pernapasan dan menimbulkan pencemaran udara.
c.         Pencemaran Tanah
Tanah merupakan substansi yang ikut menyusun kerak bumi. Mineral-mineral yang terkandung didalam tanah menjadi sumber kehidupan tumbuhan. selanjutnya, organisme-organisme lain, termasuk manusia, kehidupannya bergantung pada tumbuhan.
Seperti halnya air dan udara, tanah juga dapat mengalami pencemaran. Yang dimaksud dengan pencemaran tanah adalah suatu dampak limbah rumah tangga, industri, dan penggunaan pestisida yang berlebihan pada tanah. Bentuknya meliputi turunnya estetika tanah dan kegunaannya bagi pertanian serta meningkatnya kandungan kimia sehingga beracun den berbahaya di dalamnya. Pencemaran tanah dapat terjadi karena adanya sampah-sampah organik atau sampah-sampah anorganik, tertuangnya pestisida dalam dosis yang berlebihan, tumpahan minyak, dan merembesnya zat-zat kimia berbahaya dari tempat penampungan limbah industri ataupun rumah tangga ke lapisan permukaan tanah.
Pestisida adalah substansi yang digunakan untuk mengontrol organisme yang mengganggu tanaman pertanian ataupun organisme yang terlibat dalam penyebaran penyakit. Pestisida merupakan  biosida bahan kimia yang di ciptakan untuk membunuh organisme). Ada sekitar 500 jenis pestisida yang diklasifikasi berdasarkan kelompok organisme yang dibunuh/dikendalikannya, antara lain insektisida (serangga), herbisida (tumbuhan), fungisida (fungi/jamur), nematosida (nematoda), dan rodentisida (rodensia). Penggunaan pestisida tanpa perencanaan dan perhitungan yang baik dapat mencemari tanah dan akhirnya mematikan orgenisme tanah yang dapat menyuburkan tanah (kelompok nontarget), misalnya cacing tanah. Halyang sama juga akan terjadi jika zat-zat kimia yang berbahaya dari limbah industri merembes ke tanah.
Upaya untuk memulihkan atau membersihkan tanah dari bahan pencemar dikenal dengan istilah remediasi. Remediasi merupakan kegiatan yang tidak mudah sehinga untuk melakukannya perlu diketahui bebepara hal, diantaranya
1) Jenis pencemar ( bahan organik atau anorganik, terdegradasi atau tidak, dan berbahaya atau tidak);
2)Jumlah zat pencemar yang telah mencemari tanah tersebut;
3)Perbandingan unsur karbon, nitrogen, dan fosfor di dalam tanah;
4)  Jenis tanah;
5)   Kondisi tanah (basah atau kering);
6) Telah berapa lama zat pencemar terendapkan di lokasi tersebut;
7) Kondisi pencemaran (sangat penting untuk dibersihkan segara atau dapat ditunda).
     Proses remediasi tanah dapat dilakukan secara in-situ (di lokasi) atau  ex-situ (di luar lokasi). Remediasi in-situ  terdiri atas pembersihan, injeksi (venting), dan bioremedasi. remediasi ex-situ meliputi penggalian tanah yang tercemar untuk kemudian dibawa kedaerah yang aman guna dibersihkan dari zat pencemar.. Remediasi ex-situ ini lebih jauh lebih mahal dan rumit.
     Proses remediasi dapat menggunakan bantuan organisme hidup. Hal ini disebut bioremedasi.  Bioremedasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air), organisme yang sering digunakan untuk bioremedasi umumnya dari kelompok mikroorganisme, seperti jamur dan bakteri. Tanaman juga dapat digunakan untuk menghilangkan atau mengubah zat-zat pencemar menjadi zat-zat yang tidak berbahaya. Penggunaan tanaman untuk proses remediasi dinamakan fitoremediasi. 

Ekologi


Pengertian Ekologi dan konsep Ekologi


    Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya dan yang lainnya. Berasal dari kata Yunani oikos (“habitat”) dan logos (“ilmu”). Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Istilah ekologi pertama kali dikemukakan oleh Ernst Haeckel (1834 – 1914). Dalam ekologi, makhluk hidup dipelajari sebagai kesatuan atau sistem dengan lingkungannya.
     Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor abiotik antara lain suhu, air, kelembaban, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling mempengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan.
    Ekologi merupakan cabang ilmu yang masih relatif baru, yang baru muncul pada tahun 70-an. Akan tetapi, ekologi mempunyai pengaruh yang besar terhadap cabang biologinya. Ekologi mempelajari bagaimana makhluk hidup dapat mempertahankan kehidupannya dengan mengadakan hubungan antar makhluk hidup dan dengan benda tak hidup di dalam tempat hidupnya atau lingkungannya. Ekologi, biologi dan ilmu kehidupan lainnya saling melengkapi dengan zoologi dan botani yang menggambarkan hal bahwa ekologi mencoba memperkirakan, dan ekonomi energi yang menggambarkan kebanyakan rantai makanan manusia dan tingkat tropik.
Para ahli ekologi mempelajari hal berikut[2]:
  1. Perpindahan energi dan materi dari makhluk hidup yang satu ke makhluk hidup yang lain ke dalam lingkungannya dan faktor-faktor yang menyebabkannya.
  2. Perubahan populasi atau spesies pada waktu yang berbeda dalam faktor-faktor yang menyebabkannya.
  3. Terjadi hubungan antarspesies (interaksi antarspesies) makhluk hidup dan hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Kini para ekolog(orang yang mempelajari ekologi)berfokus kepada Ekowilayah bumi dan riset perubahan iklim.

EKOSISTEM

Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi. Ilmu yang mempelajari ekosistem disebut ekologi. Ekologi berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu oikos dan logos. Oikos artinya rumah atau tempat tinggal, dan logos artinya ilmu. Istilah ekologi pertama kali dikemukakan oleh Ernst Haeckel (1834 - 1914)
  1. Satuan Makhluk Hidup dalam Ekosistem

a.Individu

Individu adalah satu makhluk hidup, misalnya seekor semut, seekor burung dan sebuah pohon.

b.Populasi

Populasi adalah kumpulan individu sejenis yang dapat berkembangbiak serta berada pada tempat yang sama dan dalam kurun waktu yang sama. Contoh populasi adalah sekelompok semut di atas meja.

c.Komunitas

Komunitas adalah kumpulan beberapa macam populasi yang menempati daerah yang sama pada waktu yang sama, contohnya komunitas hutan jati, padang rumput dan hutan pinus.

d.Ekosistem

Ekosistem adalah kesatuan komunitas dan lingkungannya yang membentuk suatu hubungan timbal balik di antara komponen-komponennya. Komponen suatu ekosistem mencakup seluruh makhluk hidup dan makhluk tidak hidup yang terdapat di dalamnya.
e.Bioma
Bioma adalah suatu ekosistem darat yang khas dan luas cakupannya.
 Ekologi merupakan cabang ilmu yang masih relatif baru, yang baru muncul pada tahun 70-an. Akan tetapi, ekologi mempunyai pengaruh yang besar terhadap cabang biologinya. Ekologi mempelajari bagaimana makhluk hidup dapat mempertahankan kehidupannya dengan mengadakan hubungan antarmakhluk hidup dan dengan benda tak hidup di dalam tempat hidupnya atau lingkungannya.Para ahli ekologi mempelajari hal berikut: 
1. Perpindahan energi dan materi dari makhluk hidup yang satu ke makhluk hidup yang lain ke dalam lingkungannya dan faktor-faktor yang menyebabkannya.
  2. Perubahan populasi atau spesies pada waktu yang berbeda dalam faktor-faktor yang menyebabkannya 
3. Terjadi hubungan antarspesies (interaksi antarspesies) makhluk hidup dan hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
 Komponen-komponen pembentuk ekosistem adalah: * Komponen hidup (biotik) * Komponen tak hidup (abiotik) 

1) Lingkungan makhluk hidup
 
a) Lingkungan biotik
 Biotik adalah makhluk hidup. Lingkungan biotik suatu makhluk hidup adalah seluruh makhluk hidup, baik dari spesiesnya sendiri maupun dari spesies berbeda yang hidup di tempat yang sama. Komponen-komponen biotik terdiri dari berbagai jenis mikroorganisme, jamur, ganggang, lumut, tumbuhan paku, tumbuhan tingkat tinggi, invertebrata, dan vertebrata, serta manusia. b) Lingkungan abiotik Abiotik adalah bukan makhluk hidup atau komponen tak hidup. Komponen abiotik merupakan komponen fisik dan kimia yang membentuk lingkungan abiotik. Lingkungan abiotik membentuk cirri fisik dan kimia tempat hidup makhluk hidup.
Contoh komponen abiotik antara lain : suhu, cahaya, air, kelembapan, udara, garam-garam mineral, dan tanah. Komponen ini tidak berdiri sendiri, tetapi saling berinteraksi sehingga mempengaruhi sifat yang satu dengan yang lain.
 


2) Interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya
 a) Interaksi antar-individu Organisme sejenis yang hidup di suatu tempat dalam kurun waktu tertentu disebut populasi.


Gambar 1
Individu-individu Manusia Membentuk Populasi Manusia
Sumber : Aryulina, Diah, (2007 : 271)
b) Interaksi antar-populasi Komunitas adalah berbagai populasi yang saling berinteraksi. Bentuk populasi dapat berupa predasi, kompetisi, dan simbiosis. 
(1) Predasi merupakan jenis interaksi makan dan dimakan. Pada predasi umumnya suatu spesies memakan spesies lain, meskipun beberapa hewan memangsa sesame jenisnya (bersifat kanibal). Organisme yang memakan disebut predator, sedangkan organism yang dimakan disebut mangsa.
 (2) Kompetisi antar-populasi disebut juga kompetisi interspesifik. (3) Simbiosis berarti hidup bersama antara dua spesies yang berbeda.

Dalam hidup bersama tersebut, umumnya salah satu spesies berperan sebagai spesies yang ditumpangi, sedangkan spesies lain sebagai penumpang (simbion). Interaksi simbiosis dibedakan menjadi :
 
(a) Mutualisme terjadi jika dua spesies hidup bersama dan saling menguntungkan satu sama lain. Contoh mutualisme adalah ganggang hijau biru dengan jamur dari kelompok Basidiomycota membentuk lumut kerak.

Gambar 2
Simbiosis Mutualisme Terjadi Antara Ganggang Hijau Biru
dan Jamur Membentuk Lumut Kerak
Sumber : Aryulina, Diah, (2007 : 273)
(b) Komensalisme terjadi jika dua spesies hidup bersama, satu spesies diuntungkan dan spesies lain tidak dirugikan dan juga tidak diuntungkan. Misalnya anggrek yang menempel pada pohon. (c) Parasitisme terjadi jika dua spesies hidup bersama, satu spesies diuntungkan sedangkan spesies lain dirugikan. Organism yang memperoleh kentungan dari interaksi parasitisme disebut inang. Sedangkan parasit yang dirugikan disebut inang. Parasit menyerap sari makanan atau cairan dari tubuh inangnya. Kerugian yang ditimbulkan parasit dapt berupa gangguan ringan, penyakit, dan bahkan kematian pada inangnya. 


Sumber : Aryulina, Diah, (2007 : 273)



c) Interaksi antara komponen biotik dan abiotik 
(1) Produsen (organisme autotrof) adalah organisme yang menyusun senyawa organik atau membuat makanan sendiri dengan bantuan cahaya matahari. Organisme yang tergolong produsen meliputi organism yang melakukan fotosintesis yaitu tumbuhan hijau, beberapa jenis bakteri, serta ganggang hijau biru. (2) Konsumen (organisme heterotrof) adalah organisme yang tidak mampu menyusun senyawa organik atau membuat makanannya sendiri. Untuk memenuhi kebutuhan makanannya, organisme ini bergantung pada organisme lain. Hewan dan manusia termasuk tergolong dalam kelompok sebagai konsumen.

(3) Dekomposer (pengurai) merupakan organism yang menguraikan sisa-sisa organism untuk memperoleh makanan atau bahan organik yang diperlukan. Penguraian memungkinkan zat-zat organik yang kompleks terurai menjadi zat-zat yang lebih sederhana. Organism yang termasuk decomposer adalah bakteri dan jamur.


Gambar 3
Jamur Sebagai Delomposer Menyebabkan Buah Membusuk
Sumber : Aryulina, Diah, (2007 : 274)
(4) Detrivitor adalah organisme yang memakan partikel-partikel organik atau deutritus. Merupakan hancuran jaringan hewan dan tumbuhan.
Gambar 4
Kutu Kayu adalah salah satu contoh detrivitor
Sumber : Aryulina, Diah, (2007 : 274)
3) Tipe-tipe ekosistem a) Ekosistem air (akuatik) 
(1) Ekosistem air tawar
 Ekosistem air tawar dibagi menjadi dua, yaitu lotik dan lentik. Lotik memiliki ciri airnya berarus dan lentik memiliki ciri airnya tidak berarus. (2) Ekosistem air laut Ekosistem air laut dibagi menjadi tiga zona (wilayah), yaitu zona litoral, zona laut dangkal, dan zona pelagik.

Gambar 5
Ekosistem Laut Dibagi Menjadi Tiga Zona,
Yaitu Zona Litoral,Zona Laut Dangkal, dan Zona Pelagik.
Sumber : Aryulina, Diah, (2007 : 275)
(3) Ekosistem estuari Ekosistem estuari terdapat pada wilayah pertemuan antara sungai dan laut atau disebut muara sungai. Muara sungai disebut juga pantai lumpur berair payaudengan tingkat salinitas di antara air tawar dan laut. (4) Ekosistem pantai pasir Ekosistem pantai pasir merupakan ekosistem yang cukup keras bagi organisme karena deburan ombak yang terus-meneerus serta paparan cahaya matahari selama dua belas jam. 
(5) Ekosistem pantai batu
 Ekosistem pantai batu tersusun dari komponen abiotik, berupa batu-batuan kecil maupun bongkahan batu yang besar. (6) Ekosistem terumbu karang Ekosistem terumbu karang hanya dapat tumbuh di dasar perairan yang jernih. Terumbu karang terbentuk dari rangka hewan kelompok. 


Gambar 6
Pada Ekosistem Terumbu Karang Terdapat Berbagai Jenis Organisme Laut.
Sumber : Aryulina, Diah, (2007 : 276) 

(7) Ekosistem laut dalam Ekosistem laut dalam merupakan zona pelagik laut. Ekosistem ini berada pada kedalaman 76.000 m dari permukaan laut, sehingga tidak ada lagi cahaya matahari.


b) Ekosistem darat Ekosistem darat dalam skala luas yang memiliki tipe struktur vegetasi

(tumbuhan) dominan disebut bioma. Penyebaran bioma dipengaruhi oleh iklim. Iklim suatu bioma dipengaruhi oleh posisi geografis bioma tersebut. Berdasarkan posisi geografisnya, yaitu jarak dari khatulistiwa (lintang) atau ketinggian dari permukaan laut, bioma dapat dikelompokkan dalam tujuh kategori, yaitu : hutan hujan tropis, savanna, padang rumput, gurun, hutan gugur, taiga, tundra.



c) Ekosistem buatan Ekosistem buatan adalah ekosistem yang diciptakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Contoh ekosistem buatan manusia adalah bendungan, hutan tanaman produksi seperti jati dan pinus, agroekosistem berupa sawah tadah hujan.



4) Rantai makanan Organisme yang langsung memakan tumbuhan disebut herbivora (konsumen primer), yang memakan herbivora disebut karnivora (konsumen sekunder), dan yang memakan konsumen sekunder disebut konsumen tersier. Jalur makan dan dimakan dari organisme pada satu tingkat trofik berikutnya membentuk urutan dan arah tertentu disebut rantai makanan. Rantai makanan yang dimulai dari perumput, yaitu rumput belalang kadal burung elang.



Gambar 7 Contoh Rantai Makanan Perumput
Sumber : Aryulina, Diah, (2007 : 280)

Dalam ekosistem rantai makanan–rantai makanan itu saling bertalian. Kebanyakan sejenis hewan memakan beragam, dan makhluk tersebut pada gilirannya juga menyediakan makanan berbagai makhluk yang memakannya, maka terjadi yang dinamakan jaring – jaring makanan (food web).



Gambar 8 Jarring-jaring Makanan Merupakan Rantai Makanan yang കൊമ്പ്ലെക്സ്
Sumber : Aryulina, Diah, (2007 : 281). 5)

Aliran energi Cahaya matahari merupakan sumber utama energi bagi kehidupan.
Energi matahari masuk ke dalam komponen biotik melalui produsen. Oleh produsen, energi cahaya matahari diubah menjadi energi kimia. Energi kimia mengalir dari produsen ke konsumen dari berbagai tingkat trofik melalui jalur rantai makanan. Jadi setiap organisme melakukan pemasukan dan penyimpanan energi dalam suatu ekosistem disebut produktivitas ekosistem. Produktivitas ekosistem terdiri dari produktivitas primer dan produktivitas sekunder. Para ahli ekologi menggambarkan struktur trofik suatu ekosistem dalam bentuk piramida ekologi. Piramida ekologi terdiri dari piramida energi, piramida biomassa, dan piramida jumlah. Piramida energi adalah suatu gambar bentuk kehilangan energi dari suatu rantai makanan, piramida biomassa merupakan gambar berkurangnya transfer energi pada setiap trofik, sedangkan piramida jumlah adalah gambar jumlah individu pada setiap trofik.

Virus


PENGERTIAN VIRUS

      Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. Dalam sel inang, virus merupakan parasit obligat dan di luar inangnya menjadi tak berdaya. Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom virus menyandi baik protein yang digunakan untuk memuat bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur hidupnya.
    Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-partikel yang menginfeksi sel-sel eukariota (organisme multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal), sementara istilah bakteriofag atau fag digunakan untuk jenis yang menyerang jenis-jenis sel prokariota (bakteri dan organisme lain yang tidak berinti sel).
Virus sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup karena ia tidak dapat menjalankan fungsi biologisnya secara bebas. Karena karakteristik khasnya ini virus selalu terasosiasi dengan penyakit tertentu, baik pada manusia (misalnya virus influenza dan HIV), hewan (misalnya virus flu burung), atau tanaman (misalnya ­virus mosaik tembakau)
Sejarah virus
    Menurut para ahli biologi, virus merupakan organisme peralihan antara makhluk hidup dan benda mati. Dikatakan peralihan karena virus mempunyai ciri-ciri makhluk hidup, misalnya mempunyai DNA (asam deoksiribonukleat) dan dapat berkembang biak pada sel hidup. Memiliki ciri-ciri benda mati seperti tidak memiliki protoplasma dan dapat dikristalkan. Para penemu virus antara lain D. Iwanoski (1892) pada tanaman tembakau, dilanjutkan M. Beijerinck (1898), Loffern dan Frooch (1897) menemukan dan memisahkan virus penyebab penyakit mulut dan kaki (food and mouth diseases), Reed (1900) berhasil menemukan virus penyebab kuning (yellow fever), Twort dan Herelle (1917) penemu Bakteriofage, Wendell M. Stanley (1935) berhasil mengkristalkan virus mosaik pada tembakau. Pengetahuan tentang virus terus berkembang sampai lahir ilmu cabang biologi yang mempelajari virus disebut virology.


1. Ciri-ciri Virus
- Berukuran ultra mikroskopis
- Parasit sejati/parasit obligat
- Berbentuk oval, bulat, batang, huruf T, kumparan
- Kapsid tersusun dari protein yang berisi DNA saja atau RNA
- Dapat dikristalkan
- Aktivitasnya harus di sel makhluk hidup


2. Struktur dan anatomi Virus

Untuk mengetahui struktur virus secara umum kita gunakan bakteriofage (virus T), strukturnya terdiri dari:
a. Kepala
Kepala virus berisi DNA dan bagian luarnya diselubungi kapsid. Satu unit protein yang menyusun kapsid disebut kapsomer.
b. Kapsid
Kapsid adalah selubung yang berupa protein. Kapsid terdiri atas kapsomer. Kapsid juga dapat terdiri atas protein monomer yang yang terdiri dari rantai polipeptida. Fungsi kapsid untuk memberi bentuk virus sekaligus sebagai pelindung virus dari kondisi lingkungan yang merugikan virus.
c. Isi tubuh
Bagian isi tersusun atas asam inti, yakni DNA saja atau RNA saja. Bagian isi disebut sebagai virion. DNA atau RNA merupakan materi genetik yang berisi kode-kode pembawa sifat virus. Berdasarkan isi yang dikandungnya, virus dapat dibedakan menjadi virus DNA (virus T, virus cacar) dan virus RNA (virus influenza, HIV, H5N1). Selain itu di dalam isi virus terdapat beberapa enzim.
d. Ekor
Ekor virus merupakan alat untuk menempel pada inangnya. Ekor virus terdiri atas tubus bersumbat yang dilengkapi benang atau serabut. Virus yang menginfeksi sel eukariotik tidak mempunyai ekor.

Virus terkecil berdiameter hanya 20 nm (lebih kecil daripada ribosom), sedangkan virus terbesar sekalipun sukar dilihat dengan mikroskop cahaya.
Asam nukleat genom virus dapat berupa DNA ataupun RNA. Genom virus dapat terdiri dari DNA untai ganda, DNA untai tunggal, RNA untai ganda, atau RNA untai tunggal. Selain itu, asam nukleat genom virus dapat berbentuk linear tunggal atau sirkuler. Jumlah gen virus bervariasi dari empat untuk yang terkecil sampai dengan beberapa ratus untuk yang terbesar. Bahan genetik kebanyakan virus hewan dan manusia berupa DNA, dan pada virus tumbuhan kebanyakan adalah RNA yang beruntai tunggal.
Bahan genetik virus diselubungi oleh suatu lapisan pelindung. Protein yang menjadi lapisan pelindung tersebut disebut kapsid. Bergantung pada tipe virusnya, kapsid bisa berbentuk bulat (sferik), heliks, polihedral, atau bentuk yang lebih kompleks dan terdiri atas protein yang disandikan oleh genom virus. Kapsid terbentuk dari banyak subunit protein yang disebut kapsomer.

3. Reproduksi Virus

Cara reproduksi virus dikenal sebagai proliferasi yang terdiri dari:
a. Daur litik (litic cycle)
1. Fase Adsorbsi (fase penempelan)
Ditandai dengan melekatnya ekor virus pada sel bakteri. Setelah menempel virus mengeluarkan enzim lisoenzim (enzim penghancur) sehingga terbentuk lubang pada dinding bakteri untuk memasukkan asam inti virus.
2. Fase Injeksi (memasukkan asam inti)
Setelah terbentuk lubang pada sel bakteri maka virus akan memasukkan asam inti (DNA) ke dalam tubuh sel bakteri. Jadi kapsid virus tetap berada di luar sel bakteri dan berfungsi lagi.
3. Fase Sintesis (pembentukan)


DNA virus akan mempengaruhi DNA bakteri untuk mereplikasi bagian-bagian virus, sehingga terbentuklah bagian-bagian virus. Di dalam sel bakteri yang tidak berdaya itu disintesis virus dan protein yang dijadikan sebagai kapsid virus, dalam kendali DNA virus.
4. Fase Asemblin (perakitan)
Bagian-bagian virus yang telah terbentuk, oleh bakteri akan dirakit menjadi virus sempurna. Jumlah virus yang terbentuk sekitar 100-200 buah dalam satu daur litik.
5. Fase Litik (pemecahan sel inang)
Ketika perakitan selesai, maka virus akan menghancurkan dinding sel bakteri dengan enzim lisoenzim, akhirnya virus akan mencari inang baru.
b. Daur lisogenik (lisogenic cycle)
1. Fase Penggabungan


Dalam menyisip ke DNA bakteri DNA virus harus memutus DNA bakteri, kemudian DNA virus menyisip di antara benang DNA bakteri yang terputus tersebut. Dengan kata lain, di dalam DNA bakteri terkandung materi genetik virus.
2. Fase Pembelahan
Setelah menyisip DNA virus tidak aktif disebut profag. Kemudian DNA bakteri mereplikasi untuk melakukan pembelahan.
3. Fase Sintesis
DNA virus melakukan sintesis untuk membentuk bagian-bagian viirus
4. Fase Perakitan
Setelah virus membentuk bagian-bagian virus, dan kemudian DNA masuk ke dalam akan membentuk virus baru
5. Fase Litik
Setelah perakitan selesai terjadilah lisis sel bakteri. Virus yang terlepas dari inang akan mencari inang baru


4. Klasifikasi Virus
Menurut klasifikasi Bergey, virus termasuk ke dalam divisio Protophyta, kelas Mikrotatobiotes dan ordo Virales (Virus). Pada tahun 1976 ICTV (International Commite on Taxonomy of Virus) mempublikasikan bahwa virus diklasifikasikan struktur dan komposisi tubuh, yakni berdasarkan kandungan asam. Pada dasarnya virus dibedakan atas dua golongan yaitu virus DNA dan virus RNA.

a. Virus DNA mempunyai beberapa famili:
1. Famili Parvoviridae seperti genus Parvovirus
2. Famili Papovaviridae seperti genus Aviadenovirus
3. Famili Adenoviridae seperti genus Mastadenovirus
4. Famili Herpesviridae seperti genus Herpesvirus
5. Famili Iridoviridae seperti genus Iridovirus
6. Famili Poxviridae seperti genus Orthopoxvirus


b. Virus RNA mempunyai beberapa famili:
1. Famili Picornaviridae seperti genus Enterivirus
2. Famili Reoviridae seperti genus Reovirus
3. Famili Togaviridae seperti genus Alphavirus
4. Famili Paramyvoviridae seperti genus Pneumovirus
5. Famili Orthomyxoviridae seperti genus Influensavirus
6. Famili Retroviridae seperti genus Leukovirus
7. Famili Rhabdoviridae seperti genus Lyssavirus
8. Famili Arenaviridae seperti genus Arenavirus


5. Peran Virus dalam Kehidupan Manusia

a. Virus yang menguntungkan, berfungsi untuk:
1. Membuat antitoksin
2. Melemahkan bakteri
3. Memproduksi vaksin
4. Menyerang patogen


b. Virus yang merugikan, penyakit-penyakit yang disebabkan virus antara lain:
1. Pada Tumbuh-tumbuhan
Mozaik pada daun tembakau Tobacco Mozaic Virus
Mozaik pada kentang Potato Mozaic Virus
2. Mozaik pada tomat Tomato Aucuba Mozaic Virus
Kerusakan floem pada jeruk Citrus Vein Phloem Degeneration
3. Pada Hewan
Tetelo pada Unggas New Castle Disease Virus
Cacar pada sapi Vicinia Virus
Lidah biru pada biri-biri Orbivirus
Tumor kelenjar susu monyet Monkey Mammary Tumor Virus
4. Pada Manusia
Influensa Influenzavirus
AIDS Retrovirus
SARS Coronavirus
Flu burung Avianvirus


6. Pertahanan Diri Terhadap Serangan Virus

Kemampuan virus untuk menyebabkan penyakit disebut virulensi. Virulensi virus ditentukan oleh:
a. keberadaan dan aktivitas reseptor pada permukaan inang yang memudahkan virus untuk melekat
b. kemampuan virus menginfeksi sel
c. kecepatan replikasi virus dalam sel inang
d. kemampuan sel inang dalam menahan serangan virus
Sebagian besar virus masuk ke tubuh manusia melalui mulut dan hidung, kulit yang luka. Jika ada virus yang masuk, sel tubuh akan mempertahankan dengan menghasilkan sel fagosit, antibodi, dan interferon (protein khas)


Contoh pengaruh virus dalam perikanan :
     Satu virus baru yang dapat menyebabkan kematian secara masal telah menyerang ikan mas (Cyprinus carpio) dan koi (Cyprinus carpio koi) dilaporkan mulai terjadi pada awal Tahun 1996 di Inggris (Ilouze, et al., 2006a), musim semi Tahun 1998 di Israel (Perelberg, et al., 2003) dan Korea (Choi, et al., 2004) dan menyebar ke Amerika Utara, Eropa dan Asia Tenggara (Dishon, et al., 2002) termasuk Indonesia. Di Jepang, wabah penyakit ini terjadi pada Oktober 2003 di Danau Kasumigura yang merupakan tempat utama produksi budidaya ikan mas (Haramoto, et al., 2007), sedangkan di Amerika, isolat virus sudah didapatkan pada Tahun 1998 dan wabah penyakit ini sudah menyebabkan kematian pada ikan mas liar di Sungai Chadakoin pada Tahun 2004 (Grimmett, et al., 2006). Penyakit ini dapat menyerang berbagai ukuran ikan mulai larva hingga induk, biasanya terjadi pada kisaran suhu 18-28 oC dan dapat menyebabkan kematian 80-100% (Perelberg, et al., 2003; Gilad, et al., 2003; Ilouze, et al., 2006a). Pada ikan sakit, paling sering teramati luka pada insang, sisik, ginjal, limfa, jantung dan sistem gastrointestinal (Ilouze, et al., 2006a). Secara visual pada bagian eksternal tubuh, dapat teramati adanya warna sisik yang gelap dan nekrosis insang yang akut (Choi, et al., 2004) dan hemoragik pada dasar sirip punggung, sisip dada, dan sirip anus (Grimmett, et al., 2006), sedangkan secara histologi dapat teramati adanya perubahan pada insang berupa kehilangan lamela (Pikarsky, et al., 2004).
      Serangan virus ini telah menyebabkan kerugian yang sangat besar pada industri akuakultur mengingat dua jenis ikan yang diserang merupakan komoditas utama ikan konsumsi dan ikan hias. Di Israel, penyakit ini telah menyebar ke 90% budidaya ikan mas di semua bagian negara (Perelberg, et al., 2003). Hal serupa juga terjadi di Indonesia, penyebaran penyakit ini telah melintasi hampir semua daerah budidaya ikan mas.  Kegiatan budidaya yang intensif, pameran ikan koi dan perdagangan aktif domestik dan internasional yang hampir tidak ada pembatasan dan pemeriksaan atau penerapan program karantina merupakan penyebab penyebaran yang sangat cepat penyakit ini secara global (Gilad, et al., 2003, Pikarsky, et al., 2004).


By - Tarjo 
    Struktur, Bentuk & Macam-macam  Virus-Dalam Ilmu Biologi pada artikel sebelumnya telah kita bahas Pengklasifikasian Makhluk Hidup. di Materi ini akan kita bahas tentang apa itu Virus? Bagaimana struktur,Bentuk dan Ukuran Virus? dan kita akan membahas klasifikasi,perkembangbiakan dan peranan Virus. ayo kita mulai,,,,


A. Virus Organisme Aseluler

Virus tidak dapat diklasifikasikan sebagai sel karena virus tidak memiliki nukleus dan sitoplasma. Virus dapat berada di luar sel atau di dalam sel. Di luar sel virus merupakan partikel submikroskopis yang mengandung asam nukleat yang dibungkus oleh protein dan kadangmengandung makromolekul lain. Di dalam sel, khususnya sel hidup, virus dapat memperbanyak diri. Virus dapat sebagai agen penyakit (agents of disease) dan agen hereditas (agents of heredity). Sebagai agen penyakit, virus dapat menginfeksi sel dan akan menyebabkan perubahan dalam sel, menyebabkan gangguan fungsi sel, atau menyebabkan kematian. Sebagai
agen hereditas, virus dapat menyebabkan perubahan genetik dalam sel dan biasanya tidak membahayakan bahkan bermanfaat.

B. Struktur, Bentuk, dan Ukuran Virus

1. Ciri-ciri Virus
Virus memiliki ciri-ciri, antara lain:
a. Tidak berbentuk sel, karena tidak mempunyai protoplasma, dinding sel, sitoplasma, dan nukleus.
b. Dapat digolongkan sebagai benda mati, karena dapat dikristalkan dan tidak mempunyai protoplasma.
c. Dapat digolongkan benda hidup, karena memiliki kemampuan metabolisme, reproduksi, dan memiliki asam nukleat.
d. Hanya dapat berkembang biak di dalam sel atau jaringan yang hidup.
e. Organisme subrenik hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron.
f. Virus berasal dari bahasa latin venom yang berarti cairan yang beracun.
g. Bersifat parasit.

C. Klasifikasi Virus
Virus diklasifikasikan berdasarkan:

1. Berdasarkan Tempat Hidupnya

a. Virus bakteri (bakteriofage)

Bakteriofage adalah virus yang menggandakan dirinya sendiri dengan menyerbu bakteri. Dibandingkan dengan kebanyakan virus, ia sangat kompleks dan mempunyai beberapa bagian berbeda yang diatur secara cermat. Semua virus memiliki asam nukleat, pembawa gen yang diperlukan untuk menghimpun salinan-salinan virus di dalam sel hidup.Pada virus T4 asam nukleatnya adalah DNA, tetapi pada banyak virus lain, termasuk virus penyebab AIDS, polio, dan flu, asam nukleatnya adalah RNA. Pada virus RNA, RNA "baru" dibuat dengan cara menggandakan langsung RNA "lama" atau dengan lebih dulu membentuk potongan DNA pelengkap. Virus bakteriofage mula-mula ditemukan oleh ilmuwan Prancis, D'Herelle. Bentuk luar terdiri atas kepala yang berbentuk heksagonal, leher, dan ekor. Bagian dalam kepala mengandung dua pilinan DNA. Bagian leher berfungsi menghubungkan bagian kepala dan ekor. Bagian ekor berfungsi untuk memasukkan DNA virus ke dalam sel inangnya.

b. Virus tumbuhan

Virus yang parasit pada sel tumbuhan. Contoh virus yang parasit pada tumbuhan: Tobacco Mozaic Virus (TMV) dan Beet Yellow Virus (BYV).

c. Virus hewan
Virus yang parasit pada sel hewan. Contoh virus hewan: virus Poliomylitis, virus Vaccina, dan virus Influenza.

2. Berdasarkan Molekul yang Menyusun Asam Nukleat

Dibedakan menjadi: DNA pita tunggal (DNA ss), DNA pita ganda (DNA ds), RNA pita tunggal (RNA ss), dan RNA pita ganda (RNA ds).

3. Berdasarkan Punya Tidaknya Selubung Virus Dapat dibedakan menjadi dua tipe, yaitu:
a. Virus yang memiliki selubung atau sampul (enveloped virus)

Virus ini memiliki nukleokapsid yang dibungkus oleh membran. Membran terdiri dari dua lipid dan protein, (biasanya glikoprotein). Membran ini berfungsi sebagai struktur yang pertama-tama berinteraksi. Contoh: Herpesvirus, Corronavirus, dan Orthomuxovirus.
b. Virus yang tidak memiliki selubung
Hanya memiliki capsid (protein) dan asam nukleat (naked virus). Contoh: Reovirus, Papovirus, dan Adenovirus.

D. Perkembangbiakan Virus

Untuk berkembang biak, virus harus menginfeksi sel inang. Inang virus berupa makhluk hidup lain, yaitu bakteri, sel tumbuhan, sel hewan. Cara reproduksi virus dikenal dengan proliferasi.



1. Tahap-tahap Perkembangbiakan Virus
Daur virus dapat dibedakan menjadi daur litik dan daur lisogenik.

a. Daur litik
1) Absorbsi (fase penempelan).
2) Infeksi (fase memasukkan asam nukleat).
3) Sintesis (fase pembentukan).
4) Perakitan.
5) Lisis (fase pemecahan sel inang).
b. Daur lisogenik
Kadang-kadang virus ini melakukan daur lisogenik dengan tahaptahapnya:
1) Fase absorbsi.
2) Fase injeksi.
3) Fase penggabungan.
4) Fase pembelahan.
5) Fase sintesis.
6) Fase perakitan.
7) Fase litik

2. Pembajakan Lima Langkah

Virus menggandakan dirinya sendiri dengan membajak materi genetik dari suatu sel hidup. Urutan lima langkah ini memperlihatkan bagaimana bakteriofage T4 melaksanakan proses ini.
a. Siklus dimulai dengan merekatkan diri ke dinding sel bakteri.
b. Selama tahap penetrasi, DNA virus masuk ke sel.

c. Ia kemudian mengendalikan sel. Proses normal sel terhenti, dan sebagai gantinya ia membuat salinan bagian komponen virus.
d. Dalam tahap penyusunan, bagian-bagian yang berbeda-beda disatukan untuk menghasilkan virus baru.
e. Akhirnya, salinan atau virus "replika" ke luar dari sel.


E. Peranan Virus bagi Kehidupan

1. Virus yang Menguntungkan:
a. Untuk membuat antitoksin.
b. Untuk melemahkan bakteri.
c. Untuk reproduksi vaksin.

2. Virus yang Merugikan:

a. Menyebabkan penyakit pada manusia
1) Orthomyxovirus, yang menyebabkan influenza.
2) Paramyxovirus, menyebabkan penyakit campak.
3) Herpesvirus varicella, menyebabkan cacar air.

4) Corona, menyebabkan SARS (Severe Accute Respiratory Syndroms), merupakan penyakit yang menyerang sistem pernapasan.
5) Virus Cikungunya, menyebabkan penyakit cikungunya.
6) Virus hepatitis A dan hepatitis B, menyebabkan penyakit hepatitis.
7) Virus Onkogen, menyebabkan kanker.
8) Tagovirus (flavovirus), menyebabkan demam berdarah.
9) HIV (Human Imunodeficiency Virus), menyebabkan AIDS (Acquired Imunodeficiency Syndrome).

b. Menyebabkan penyakit pada hewan
1) Polyma, penyebab tumor pada hewan.
2) Rous Sarcoma Virus (RSV), penyebab kanker pada ayam.
3) Rhabdovirus, penyebab rabies pada vertebrata (anjing, kera, dan lainlain). Vaksin rabies ditemukan oleh Louis Pasteur.
4) Tetelo pada ayam atau NCD (New Castle Disease).
5) Penyakit kuku dan mulut pada ternak, seperti sapi dan kambing.

c. Menyebabkan penyakit pada tumbuhan
1) Virus mozaik penyebab mozaik (bercak kuning) pada tembakau.
2) CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration) penyebab penyakit pada jeruk.
3) Virus tungro, penyebab penyakit pada tanaman padi. Vektornya adalah wereng hijau dan wereng cokelat.

Cara Merubah File PDF ke Word

5 Cara Praktis  Merubah File PDF ke Microsoft Word 1. Merubah PDF ke Word dengan Google Docs Google menyediakan layanan gratis seperti Docs ...