Zat Makanan Dan Peranannya Dalam Tubuh



Zat makanan dapat digolongkan menjadi zat makanan makro (makronutrien) dan zat makanan mikro (mikronutrien). Makronutrien merupakan zat makanan yang diperlukan tubuh dalam jumlah yang banyak. Zat makanan yang termasuk makronutrien adalah karbohidrat, lemak, dan protein. Adapun mikronutrien merupakan zat makanan yang diperlukan dalam jumlah yang sedikit. Contoh mikronutrien adalah vitamin dan mineral (Karmana, 2008 : 154).
1.      Karbohidrat
Karbohidrat tersusun atas tiga unsur utama, yakni karbon (C), hidrogen (H), dan Oksigen (O). Fungsi utama karbohidrat adalah sebagai sumber energi. Karbohidrat juga berperan sebagai komponen struktur sel, menjaga keseimbangan asam basa dalam sel, dan membantu penyerapan kalsium.
Dilihat dari gugus gula penyusunnya, karbohidrat dapat dibagi menjadi tiga golongan yaitu monosakarida, disakarida dan polisakarida (Aryulina, et al. 2007: 154).
a.       Monosakarida
Monosakarida adalah karbohidrat yang terdiri dari satu gugus gula. Monosakarida memiliki rasa manis dan mudah larut dalam air (Aryulina, Diah, ddk, 2007: 154).
Berdasarkan unsur karbon, molekul monosakarida dapat dibedakan menjadi:
1)      triosa; mengandung tiga atom C, contohnya gliserol-dehida dan hidroksi aseton;
2)      tetrosa; mengandung empat atom C, contohnya eritrosa dan treosa;
3)      pentosa; mengandung lima atom C, contohnya ribose dan arabinosa;
4)      heksosa; mengandung enam atom C, contohnya glukosa, galaktosa, dan fruktosa
        (Karmana, 2008 : 154).
b.      Disakarida
Disakarida adalah karbohidrat yang terdiri dari dua gugus gula. Disakarida juga memiliki rasa manis dan mudah larut dalam air. Contoh disakarida adalah laktosa (gabungan antara glukosa dan galaktosa), sukrosa (gabungan antara glukosa dan fruktosa), dan maltose (gabungan antara glukosa dan glukosa) (Aryulina, et al. 2007: 154).
c.       Polisakarida
Polisakarida adalah karbohidrat yang terdiri dari banyak gugus gula. Polisakarida biasanya tidak berasa dan sukar larut dalam air. Contoh polisakarida adalah amilum yang terdiri dari 60 – 300 gugus gula berupa glukosa, glikogen (yang tersusun dari 12-16 gugus gula), dan selulosa, pectin, lignin, serta kitin yang tersusun dari ratusan hingga ribuan gugus gula dengan tambahan senyawa lainnya (Aryulina, et al.  2007: 155).
Di dalam laboratorium, untuk mengidentifikasi kandungan karbohidrat dalam suatu makanan, dapat digunakan larutan biuret yang diteteskan pada bahan makanan yang telah disediakan. Apabila makanan tersebut mengandung karbohidrat, maka akan timbul warna biru kehitaman pada bahan makanan yang dicampur biuret.
2.      Lemak
Lemak merupakan senyawa organik yang tidak larut dalam air, tetapi larut dalam eter, kloroform, benzene atau alcohol. Lemak terdiri atas rantai panjang dengan ikatan hidrokarbon alifatik dan bersifat hidrofobik (Karmana, 2008 : 159).
Berdasarkan komposisi kimianya, senyawa lemak dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu lemak sederhana, lemak campuran, dan derivat lemak.
a.       Lemak Sederhana
Lemak sederhana tersusun oleh trigliserida, yang terdiri dari satu gliserol dan tiga asam lemak. Contoh senyawa lemak sederhana adalah lilin, malam atau plastisin (lemak sederhana yang padat pada suhu kamar), dan minyak (lemak sederhana yang cair pada suhu kamar).
b.      Lemak Campuran
Lemak campuran merukpakan lemak gabungan antara lemak dengan senyawa bukan lemak seperti fosfat, protein, dan glukosa. Misalnya, lipoprotein yang merupakan gabungan antara lipid dengan protein, fosfolipid yang merupakan gabungan antara lipid dan fosfat, serta fosfatidilkolin (yang merupakan gabungan anatara lipid, fosfat, dan kolin).
c.       Derivat Lemak
Derivat lemak merupakan senyawa yang dihasilkan dari proses hidrolisis lipid. Misalnya kolesterol, asam lemak, kolesterol, dan gliserol. Kolesterol merupakan komponen utama pada membran sel hewan dan juga merupakan precursor (senyawa pemula) untuk membuat hormon steroid, seperti kortikosteroid dan hormon seks.
Di dalam laboratorium, untuk mengidentifikasi kandungan karbohidrat dalam suatu makanan, dapat dilakukan dengan cara meneteskan bahan makanan ke kertas minyak. Apabila terdapat lemak maka kertas minyak tersebut akan terlihat transparan. Selain itu, dapat digunakan campuarn bahan makanan, etanol, dan air. Apabila makanan tersebut mengandung lemak, maka akan timbul emulsi putih pada campuran bahan makanan tersebut.
3.      Protein
Protein merupakan makromolekul. Protein terdiri dari satu atau lebih polimer. Setiap polimer tersusun atas monomer yang disebut asam amino. Masing-masing asam amino mengandung satu atom karbon (C) yang mengikat satu atom hydrogen (H), satu gugus amin (NH2), satu gugus karboksil (-COOH), dan lain-lain (gugus R) (Aryulina, et al. 2007: 159).
Secara umum, protein berfungsi sebagai zat pembangun dan pelindung tubuh. Fungsi protein lainnya di dalam tubuh adalah:
a.       Mensintesis substansi-substansi penting seperti hormon, enzim, antibodi, dan kromosom
b.      Mendorong pertumbuhan, perbaikan, dan pemeliharaan struktur tubuh, mulai dari sel, jaringan, hingga organ
c.       Memacu dan berpartisipasi dalam berbagai reaksi kimia dan biologis (biokatalisator)
d.      Menyeimbangkan cairan dalam tubuh (asam-basa) karena bersifat amfoter
e.       Berfungsi sebagai sistem buffer (penyangga pH) yang efektif
f.       Menyediakan energi
g.      Membantu mengatur kemampuan tubuh mendetoksifikasi (menawar racun) zat-zat asing.
(Aryulina, et al. 2007: 160).
Di dalam laboratorium, untuk mengidentifikasi kandungan protein dalam suatu makanan, dapat digunakan larutan lugol yang diteteskan pada bahan makanan yang telah disediakan. Apabila makanan tersebut mengandung protein, maka akan timbul warna ungu pada bahan makanan yang dicampur lugol. 
4.      Vitamin
Vitamin adalah senyawa organik kompleks yang esensial untuk pertumbuhan dan fungsi biologis yang lain bagi makhluk hidup. Vitamin tidak disintesis dalam tubuh, kecuali vitamin K. Oleh karena itu, makanan yang dikonsumsi harus mengandung vitamin. Jika makanan tidak mengandung vitamin, akan mengakibatkan penyakit defisiensi atau avitaminosis.
Menurut sifat kelarutannya, vitamin dapat dibagi mejadi dua golongan, yaitu vitamin yang larut dalam air (vitamin B dan C) dan vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E, dan K).
Vitamin merupakan nutrisi makanan yang sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk pertumbuhan dan metabolisme tubuh makhluk hidup.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cara Merubah File PDF ke Word

5 Cara Praktis  Merubah File PDF ke Microsoft Word 1. Merubah PDF ke Word dengan Google Docs Google menyediakan layanan gratis seperti Docs ...