FENOMENA-FENOMENA KEMUSYRIKAN
By: TARJO, S.Pd.I
Mengabdi pada selain ALLAH
Seberapa banyaknya amal ibadah yang dilakukan akan menjadi sia-sia bila
masih ada pengabdian pada selain ALLAH, karena mengabdi pada selain ALLAH
adalah nyata-nyata perbuatan syirik. ALLAH tidak menghendaki perbuatan
mempersekutukan-Nya dengan segala sesuatu. Jika ingin mengabdi kepada ALLAH,
maka hanya pada ALLAH saja kita harus mengabdi, tidak boleh mengabdi pada
selain ALLAH. Sebagaimana tertera dalam al-Qur’an
surat al-An’am ayat 56 :
"Katakanlah :
‘Sesungguhnya aku dilarang menyembah tuhan-tuhan yang kamu sembah selain
ALLAH’."
Pengabdian bukan hanya ibadah maghdoh saja, melainkan segala bentuk keta’atan dalam hidup ini. Ta’at pada sesama manusia bukan karena ALLAH merupakan perbuatan syirik, karena dengan demikian kita telah memberikan pengabdian pada selain ALLAH.
Pengabdian bukan hanya ibadah maghdoh saja, melainkan segala bentuk keta’atan dalam hidup ini. Ta’at pada sesama manusia bukan karena ALLAH merupakan perbuatan syirik, karena dengan demikian kita telah memberikan pengabdian pada selain ALLAH.
Motivasi dan tujuan yang bukan karena ALLAH
Islam mengajarkan bahwa segala perbuatan, hidup
dan mati kita hanya semata-mata karena ALLAH. Dan inilah yang dinamakan ikhlas.
Kita hidup karena karunia ALLAH dan mati pun adalah kehendak-Nya. Maka sudah
sepantasnya kita menyerahkan hidup dan mati kita kepada-Nya. Seperti firman
ALLAH yang berbunyi (Qs.al-An’am : 162)
:
"Katakanlah : ‘Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk ALLAH, Rabb semesta alam, tiada sekutu bagi-Nya. Dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada ALLAH)’."
Jika dalam melakukan suatu kegiatan tidak dilandasi niat karena ALLAH, maka sudah termasuk dalam kategori syirik. Sebagai contoh adalah sifat riya’ (melakukan sesuatu karena manusia).
Selain motivasi hanya karena ALLAH, tujuan dalam beribadah pun harus semata-mata ingin mencari ridha ALLAH, bukan untuk tujuan-tujuan lainnya. Jangankan untuk tujuan duniawi (materialis), kita beribadah karena takut masuk neraka dan ingin masuk syurga semata itu tidak boleh dan termasuk bentuk syirik. Sebab syurga dan neraka disediakan untuk makhluk ALLAH. Seorang wanita ahli sufi yang terkenal dengan filosofinya, yaitu Rabiah al-Adawiyah, mengatakan dalam bait puisinya :
"Katakanlah : ‘Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk ALLAH, Rabb semesta alam, tiada sekutu bagi-Nya. Dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada ALLAH)’."
Jika dalam melakukan suatu kegiatan tidak dilandasi niat karena ALLAH, maka sudah termasuk dalam kategori syirik. Sebagai contoh adalah sifat riya’ (melakukan sesuatu karena manusia).
Selain motivasi hanya karena ALLAH, tujuan dalam beribadah pun harus semata-mata ingin mencari ridha ALLAH, bukan untuk tujuan-tujuan lainnya. Jangankan untuk tujuan duniawi (materialis), kita beribadah karena takut masuk neraka dan ingin masuk syurga semata itu tidak boleh dan termasuk bentuk syirik. Sebab syurga dan neraka disediakan untuk makhluk ALLAH. Seorang wanita ahli sufi yang terkenal dengan filosofinya, yaitu Rabiah al-Adawiyah, mengatakan dalam bait puisinya :
"Wahai Tuhanku,
bilamana menyembah-Mu karena takut neraka, jadikan neraka kediamanku. Dan
bilamana daku menyembah-Mu karena gairah nikmat syurga, maka tutuplah pintu
syurga selamanya bagiku. Tetapi apabila daku menyembah-Mu demi Kau semata, maka
jangan larang daku menatap keindahan-Mu yang abadi."
Berkeyakinan ada kekuatan selain ALLAH
Laa haula wala quwwata illa
billah, atau tiada daya
dan upaya kecuali dengan ALLAH. Semua kekuatan dan kemanusiaan yang sering
membuat manusia angkuh adalah milik-Nya. Sungguh tidak pantas bagi seorang
mu’min bila dalam hidupnya masih ada yang ditakuti selain dari ALLAH. Segala
sesuatu di dunia ini tidak ada yang dapat mendatangkan manfaat dan mudharat
kecuali ALLAH swt. Al-Qur’an menjelaskan hal tersebut dalam surat Yasin ayat 23 :
"Mengapa aku akan menyembah tuhan-tuhan selain-Nya jika (ALLAH) Yang Maha Pemurah menghendaki kemudharatan terhadapku niscaya syafa’at mereka tidak memberi manfaat sedikitpun bagi diriku dan mereka tidak (pula) dapat menyelamatkanku ?"
"Mengapa aku akan menyembah tuhan-tuhan selain-Nya jika (ALLAH) Yang Maha Pemurah menghendaki kemudharatan terhadapku niscaya syafa’at mereka tidak memberi manfaat sedikitpun bagi diriku dan mereka tidak (pula) dapat menyelamatkanku ?"
Menjadikan tandingan bagi ALLAH
Tandingan (al-Andad)
bagi ALLAH adalah sesuatu yang dianggap atau diperlakukan sama dengan ALLAH.
Apabila kita mencintai atau menakuti sesuatu selain ALLAH sama dengan ALLAH
berarti kita telah menjadikan sesuatu tersebut sebagai al-Andad. Dan ini
merupakan bentuk kemusyrikan, sebagaimana diterangkan dalam al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 165 :
"Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain ALLAH, mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai ALLAH. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada ALLAH…"
"Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain ALLAH, mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai ALLAH. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada ALLAH…"
Keempat fenomena kemusyrikan di atas merupakan
pengingkaran dari kalimat tauhid (Laa
ilaaha illallah). Pada dasarnya ajaran Islam adalah tauhid, dan semua rasul
yang diutus ALLAH misi utamanya sama yaitu menegakkan kalimat tauhid. Firman
ALLAH swt
"Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap ummat (untuk menyerukan) : ‘Sembahlah ALLAH (saja), dan jauhilah thaghut itu,’…."
"Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap ummat (untuk menyerukan) : ‘Sembahlah ALLAH (saja), dan jauhilah thaghut itu,’…."
Saudara-saudaraku, sering seseorang melakukan
kemusyrikan tanpa ia sadari. Maka hendaklah kita sering evaluasi
diri….bagaimana kehidupan kita sehari-hari ? Apakah setiap gerakan kita, setiap
kegiatan kita selalu kita niatkan untuk mencari ridha ALLAH ? Hal itu sangat
berbahaya jika tanpa disadari kita terjebak dalam lingkaran kemusyrikan, yang
pada akhirnya kita tidak akan mendapat ridha-Nya dan tentu menyebabkan kita
sengsara dunia-akhirat…..Naudzubillahi
min dzalik
Wallahu’alam bishawab
Wallahu’alam bishawab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar