Faktor Perubahan Lingkungan



PERUBAHAN LINGKUNGAN KARNA FAKTOR ALAM

Lingkungan di bumi yang kita tempati ini sebenarnya selalu berubah. Pada awal pembentuikannya, lngkungan di bumi sangat panas sehingga tidak ada satupun bentuk kehidupan yang mampu hidup. Namun, dalam jangka waktu yang sangat lama dan secara berangsur-angsur lingkungan bumi berubah menjadi lingkungan yang memungkinkan adanya bentuk-bentuk kehidupan. Perubhan lingkungan itu terjadi karena adanya factor-faktor alam. Beberapa factor alam yang diketahui dapat mengubah lingkungan, antara lain bencana alam, seperti, gunung meletus,gempa bumi, gelombang tsunami, tanah longsor, banjir, angina rebut,ataupun kebakaran hutan. Manusia tidak akan mampu mencegah factor-faktor alam tersebut.
          Bencana alamseperti kebakaran hutan, selain menyebabkan kerusakan hutan dan mengganggu fungsi hutan , juga menyebabkan matinya berbagai organisme di hutan tersebut. Letusan gunung api menyebabkan kerusakan lingkungan atau bahkan memusnahkan ekosistem seperti yang terjadi pada waktu gunung krakatau meletus.

          Dampak perubahan lingkungan dapat dirasakan baik secara local maupun global. Secara local, misalnya dampak pencemaran Kali Ciliwung mungkin hanya dirasakan oleh warga Jakarta dan sekitarnya. Sementara itu dampak penebangan ataupun pembakaran tropis, yang menyebabkan perubahan iklim global, dirasakan oleh seluruh dunia. Anda tentu dapat memberikan contoh lainnya.


PERUBAHAN LINGKUNGAN KARNA FAKTOR MANUSIA

Aktivitas manusia untuk selalu memenuhi kebutuhan hidup dan meningkatkan kesejahteraannya tekah memberikan kontribusi bagi terjadinya berbagai perubahan lingkungan. Banyak sekali aktivitas atau kegiatan manusia yang dapat menyebabkan perubahan lingkungan, misalnya penebangan hutan, penambangan, pembangunan perumaan, dan penerapan intensifikasi pertanian. Sering kali, manusia tidak menyadari bahwa kegiatan-kegiatannya yang bermaksud baik dan tidak mengganggu lingkungan pada akhirnya dapat merusak lingkungan. Contohnya, penggunaan pupuk buatan dan penyemprotan pestisida untuk meningkatkan produksi pertanian pada akhirnya malah mencemari lingkungan.

a.  Penebangan Hutan
Penebangan atau penggungundulan hutan, apalagi yang dilakukan secara liar, akan merusak ekosistem hutan dan mengurangi fungsi hutan sebagai penahan dan penyimpan air serta pemelihara tanah. Akibatnya, daya dukung hutan menjadi berkurang, penggundulan hutan dapat menyebabkan terjadinya erosi tanah dan banjir di musim hujan, sedangkan dimusim kemarau menyebabkan kekurangan air. Penebangan hutan memunculkan akibat lain, yaitu makin sempitnya habitat berbagai jenis satwa hutan seperti gajah, harimau, babi hutan, dan ular sehingga mereka mencari makanan kepwrmukiman manusia. Hal itu tentu saja menggqnggu kehidupan manusia. Selain itu, musnahnya huan juga menyebabkan hilangnya berbagai plasma nutfah yang sangat berharga.

b.  Penebangan Liar
Kegiatan penambangan, apalagi dilakukan secara liar, dapat menyebabkan rusaknya ekosistem asal, khususnya yang terletak diatas lokasi tambang Penambangan biasanya menyisakan lubang-lubang bekas galian atau limbah (tailing). Perubahan topografi ini dapat menyebabkan banjir atau tanah longsor. Selain itu, lahan bekas tempat penambangan liar seringkali menjadi tandus dan tidak dapat ditanami karena lapisan humusnya terkikis serta terkadang mengandung zat-zat kimia yang berbahaya.

c.  Pembangunan Perumahan
 Makin banyaknya jumlah populasi manusia menurut tersdianya tempat tinggal yang makin banyakpula. Itu berarti makin banyak lahan yang digunakan untuk pembangunan perumahan. Sekarang ini dimana-mana dibangun perumahan baru. Tidak jarang, lahan yang dijadikan perumahan merupakan daerah-daerah subur yang seharusnya digunakan sebagai lahan pertanian untuk mencukupi kebutuhan pangan. Dengan makin padatnya populasi manusia, lahan yang semua produktif menjadi makin langka. Tanah terbuka makin jarang karena banyak yang ditutup oleh aspal, semen baton, ataupun rumah. Jalan-jalan dan halaman dikampung banyak yang ditutup dengan semen sehingga  air huajan sulit meresap ke dalam tanah. Jumlah pohon pun berkurang. Akibatnya, ketika musim hujan sering terjadi banjir dan pada siang hari udara menjadi sangat panas.

d.  Penerapan Intensifikasi Pertanian

 Penerrapan intensifikasi pertanian memang diakui dapat meningkatkan produksi pangan, tetapi juga memiliki dampak yang merugikan. Sebagai contoh, Penggunaan pupuk dan pestisida yang tidak tepat dapat menyebabkan pencemaran lingkungan.
    Pembukaan lahan pertanian pada dasarnya menghilangkan banyak tumbuhanliar dan menggantikannya dengan hanya suatu jenis tanaman, misalnya padi, gandum, atau jagung. Penanaman satu jenis tanaman unggul tertentu dalam satu lahan, dikenal dengan nama pertanian monokultur, dapat mengurangi keanekaragaman makhluk hidup sehingga keseimbangan ekosistem menjadi sangat rentan atau tidak stabil. Hal itu dapat menyebabkan terjadinya ledakan hama
Tekanan yang berlebihan terhadap lahan akibat, misalnya intensifikasi pertanian, penggembalaan berlebihan (overgrassing), penggundulan hutan dan penebangan, dapat menyebabkan melusnya lahan kritis. Dalam jangka panjang, lahan-lahan kritis dapat mengarah keproses terbentuknya gurun (pengguruanan atau desertification)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cara Merubah File PDF ke Word

5 Cara Praktis  Merubah File PDF ke Microsoft Word 1. Merubah PDF ke Word dengan Google Docs Google menyediakan layanan gratis seperti Docs ...